Haii Haii assalamu'alaikum.
Apa kabar kalian semua? Semoga selalu sehat dan bahagia ya😘.
Mohon maap baru sempat update lagi, tenang ya gais. Aku akan berusaha sekuat tenaga buat bisa rampungin cerita ini, terimakasih yang telah setia sama ceritaku. ✨
Seperti biasa jangan lupa follow akunku dulu yagesya, dan tap like n komen di part sebelumnya. 😘
Playlist > Tulus - Jatuh Suka.
Part 88
Di kediaman sang Bunda, semua orang sedang berkumpul kecuali Ninda dan Alif. Pengantin baru-- Hasna dan Bian-- turut serta bergabung dalam meja makan. Hidangan makan siang kali ini terasa sangat istimewa sekali sebab koki memasaknya adalah Uti Aminah. Semua masakan sudah tertata rapi di piring-piring cantik.
"Maaf uti, Hasna ndak bantuin Uti masak tadi." ujar Hasna menunduk tak enak hati sebab dirinya ketiduran setelah perjalanan.
Uti Aminah terkekeh pelan, memaklumi Hasna yang beristirahat setelah menempuh perjalanan satu jam lamanya. "Uti ndak masalah, kok. Kamu kan capek, nduk. Yaudah ya ndak usah merasa bersalah, lagian tadi Uti dibantu sama Bibi kok." Aminah melirik Bi Ani yang sedang membuat minuman.
Bunda tertawa kecil, sekarang ia merasa bahagia rumahnya kembali ramai seperti dahulu saat sang suami masih ada.
"Bian kemana, Nak?" tanya Bunda sambil menyendokkan nasi ke piring Uti.
"Disini, Bunda." Bian menjawab sembari menuruni tangga. Aroma masakan yang harum langsung menguar ke indera penciuman Bian membuat lelaki tiga puluh tahun tersebut menjadi lapar. "Hmmm... MasyaAllah, ini aromanya enak banget, siapa yang masak, Bun?"
Bunda Nina menggoda Hasna yang sedari tadi diam. "Ya, siapa lagi, istri kamu, lah."
Dengan cepat Hasna menggeleng. "Bukan, Mas. Ini semua masakan Uti." balasnya terbata-bata.
"Ooooh, pantes aromanya enak banget. Kakek kemana, Ti? Perut Bian dah laper banget, nih," Bian menarik kursi bersebelahan dengan sang istri. Saat ia ingin menyendokkan nasi, Hasna sigap mengambilkannya terlebih dahulu.
"Makasih, Na." ujar Bian tulus.
Uti Aminah menatap garang sang cucu, ia segera menegur Bian.
"Yan, manggilmu kok masih Na, to. Hasna sudah jadi istrimu lho, Le. Mbok ya panggilannya dirubah lebih mesra gitu, to."Bian tersenyum kikuk, ia melirik Hasna yang juga sama tersipu. "Mmmm... Bian belum terbiasa, Ti. Agak aneh kesannya."
"Harus dibiasain, Bi." Nina akhirnya ikut berkomentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imamku Musuhku [ END ]
Romance🐢[ 𝐒𝐩𝐢𝐫𝐢𝐭𝐮𝐚𝐥- 𝐑𝐨𝐦𝐚𝐧𝐜𝐞 ]🐢 🚫PLAGIAT HARAP MINGGAT JAUH.🚫 [ HARAP VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Siapa yang menyangka akan dijodohkan dengan musuh di universitas yang sama secara tiba tiba. Ya itulah Ninda Khoirunnisa yang t...