◜05◞ Cinta Pertama

8.7K 842 46
                                    

"Aku butuh cinta pertama ku, layaknya mereka."

☆☆☆

Gladys melangkah kakinya dengan tangan yang menenteng kresek hitam penuh akan cemilan dan minuman.

Malam ini terasa sepi tak ada bintang maupun bulan, namun jalanan sangat lah ramai. Malam ini adalah malam minggu sudah pasti banyak remaja maupun keluarga yang menghabiskan waktu mereka.

Gladys pun ingin seperti itu, tak usah jauh-jauh cukup jadi Karin dia sudah bahagia. Malam ini Ayah, Bunda serta Karin pergi makan malam bersama tanpa dirinya.

"Ada atau nggak ada nya gue sama-sama nggak bakal ngerubah apapun." Gladys menendang kecil bebatuan yang ia lihat.

BRAKK

Suara seperti orang terjatuh mengagetkan Gladys, Gladys mengedarkan pandangannya ke sana kemari dan yup! Disana ia melihat pengendara motor terjatuh dari motornya.

Karena tidak ada siapapun disana, Gladys mendekat dan berniat membantu orang itu.

"Maaf, anda tidak papa?" tanya Gladys dan mengulur tangannya.

Pengendara itu mendongakkan kepalanya yang tertutup helm full face, senyum kecil terbit diwajahnya.

Orang itu mengangguk dan menerima uluran tangan Gladys.

"Pas banget ditangan gue," Batinnya bersorak senang.

Gladys membantu orang itu berdiri dan memapahnya ke kursi yang tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.

Pengendara itu membuka helm full face nya dan mengacak-acak rambutnya. Seketika raut wajah Gladys berubah datar.

Saga yang melihat Gladys akan pergi menahan tangan gadis itu,"lo mau kemana?" tanya Saga.

Gladys menatap Saga malas, "pulang lah emang mau ngapain lagi?" ketus Gladys.

"Nama lo siapa?"

"Kenapa sih lo setiap ketemu gue nanya nama gue muluh?" kesal Gladys.

Saga terkekeh kecil, "gue cuman pengen tau nama lo doang, apa itu salah?

"Bukan hal penting untuk gue jawab!" tekan Gladys sekali lagi.

Saga mengelus dada sabar, gadis dihadapannya ini sangat-sangat keras kepala. Perihal nama saja tak ingin orang lain tahu.

"Dasar pelit banget, kata Papah gue orang pelit tempat tidurnya mengecil."

Gladys mengerutkan keningnya menatap Saga dengan pandangan bertanya, anak ini sangat aneh.

"Ayo nama lo siapa?"

Gladys menghembuskan napasnya kasar, ia harus sabar kali ini.

"Gladys, lo bisa panggil gue Dys." ujar Gladys.

"Kalau gue manggil lo sayang gimana?" sahut Saga dengan menaikkan turunkan alisnya.

"Nggak waras!" ketus Gladys dan meninggalkan Saga yang senyum-senyum sendiri melihat wajah kesal gadis itu.

Saga berjalan kearah motornya dan menyalakan nya mengejar Gladys.

Bunyi klakson motor berhasil mengalihkan perhatian Gladys.

Motor sport hitam itu berhenti disamping, dengan Saga yang menyengir kecil.

"Gue anterin balik sini," ajak Saga.

"Nggak usah, gue bisa pulang sendiri," tolak Gladys dan melanjutkan langkahnya meninggalkan Saga disana.

Saga paham dan Saga ngak akan memaksa Gladys, berkenalan dengan Gladys dan membuat gadis itu tau keberadaan nya saja sudah cukup untuk saat ini.

☆☆☆

Setelah beberapa menit Gladys tiba dirumah yang bercat putih itu, saat akan menutup pagar tatapannya tak sengaja menatap kerumah yang tepat berada dihadapannya.

"Andai gue bisa kek mereka, pasti hidup gue udah lengkap banget."

"Rasanya disayang sama cinta pertama kita gimana sih? Gue pengen kayak mereka yang disayang dan dianggap penting kehadirannya,"

Lirih Gladys menatap pemandangan disana seorang gadis digendong oleh Ayahnya karena tertidur diikuti oleh Ibunya.

Gladys melangkah kakinya masuk kedalam rumah, sepi. Sepertinya mereka belum pulang.

"Bahkan kalian ngak mikirin gue yang sendiri disini."

Gladys menaiki tangga menuju kamarnya dengan langkah pelan, terkadang ia berpikir untuk mengakhiri semua ini. Dia terlalu lelah dengan keadaan selama ini.

☆☆☆

Saga memarkir motor sport nya setelah tiba di rumahnya. Dia melangkahkan kakinya memasuki rumah bercak hitam itu dengan langkah lebar.

Saat sampai diruang tamu dia disuguhkan oleh pemandangan yang sedikit menyentuh hati nya.

Disana Papa nya tengah tertidur di sofa dengan laptop yang masih menyala.

Saga mendekat kearah Radit yang tengah tertidur pulas, dapat dia lihat sang Papah sangat kelelahan.

Saga selalu mengatakan untuk mencari istri untuk mendampingi sang Papa, tapi Radit kekeuh tidak ingin menikah lagi.

Bagi Radit saat ini tujuan hidup dan poros hidupnya hanya Saga, harta yang paling berharga untuk nya.

"Maafin Saga kalau belum bisa jadi anak yang berbakti buat Papa,"

"Kenapa Papah nggak mau nyari istri aja sih biar Papa ada yang ngurusin nggak capek kek gini urus Saga dan yang lainnya."

Saga amat sangat menyayangi Radit, dia rela melakukan apapun demi kebahagiaan Radit. Jikapun nyawa harus ia korbankan demi kebahagiaan sang Papah, Saga Ikhlas.

Saga menutup laptop dan menjauhkannya, dia melangkah menuju kamar dan mengambil selimut untuk menyelimuti tubuh Radit.

Saga merebahkan pelan kepala Radit pada bantal yang ia ambil tadi, meluruskan kaki sang Papah dan menyelimuti Papahnya.

"Mama kemana? Lihat Papa sendirian, Mah." gumam Saga sedih. Bahkan sampai saat ini dia tidak tahu perihal apa yang sebenarnya terjadi sejak ia kecil.

Mama, cinta pertama anak laki-laki namun sayang Saga tak pernah tahu siapa wanita yang berjasa itu.

☆☆☆

Gladys menatap datar orang yang saat ini tengah berdiri dihadapannya.

"Minggir, gue mau lewat." ucap Gladys sekali lagi, sejak tadi Laras terus menghalangi dirinya.

Laras menggelengkan kepalanya dengan melipat kedua tangan didepan dada. Saat ini mereka berada di parkiran.

"Terus mau lo sebenarnya apa?" geram Gladys.

"Gue tunggu lo dan ketua kelas lo di ruangan osis istirahat pertama sebentar."

"Kita bakal bahas lomba untuk pensi nanti." lanjut Laras.

Gladys menatap datar Laras dan melanjutkan langkahnya tanpa mempedulikan Laras yang sedang mencoba menahan emosinya.

"Awas lo! Gue bakal buat lo malu, semalu-malunya Gladys!" bisik Laras dengan marah.

Gladys terlalu santai dan tenang untuknya, harusnya dia bisa membuat Gladys marah, tapi sayang sepertinya Gladys bukan perempuan yang mudah terpancing.

☆☆☆

Hai Gimana nih part 5 kali ini? Makin penasaran dengan kelanjutan nya?

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan komen sebanyak-banyaknya dan vote juga yah. See you next part!!!

TBC

Aruna_marvlec

SAGLA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang