◜22◞ Mamah

5.5K 572 23
                                    

"Mamah, Saga rindu."

☆☆☆

Hari Minggu, banyak orang memanfaatkan hari ini untuk menghabiskan waktu bersama keluarga ataupun teman.

Sama hal nya dengan Saga, cowok tinggi itu mengeluarkan motor sport hitam miliknya. Hari ini dia sudah janjian bersama Arsen, Gio, dan Galen.

Sebenarnya Saga berniat mengajak Gladys nonton hari ini tapi gadis itu menolaknya.

"Padahal seru kalau nonton bareng Gladys." Saga mengerucutkan bibirnya lucunya.

Sehari tidak bertemu gadis itu saja sudah membuat dirinya rindu.

Saga menjalankan motornya membela jalan pagi hari ini. Saga dan yang lainnya sepakat akan nongkrong biasa di cafe milik Arsen.

Saga menekan rem nya mendadak hingga menimbulkan bunyi. Saga melepaskan helm full face miliknya dan turun dari motor.

Pandangan mata cowok itu melembut menatap seekor anak kucing berwarna abu-abu yang tengah  meringkuk.

Saga suka kucing sangat suka. Saga mengangkat kucing itu dan membawa nya kedalam pelukannya. Dia tidak peduli walau kucing itu kotor.

"Cing kenapa lo disini hah?" Sangat mengusap lembut kepala kucing itu.

"Meong."

Saga menganggukkan kepalanya "Oo nggak tau, kasihan lo cing."

"Ibu lo mana?" Kucing abu-abu itu menatap Saga dengan tatapan polosnya.

"Oh nggak ada ya? Senasib kita cing." Saga terkekeh kecil.

Saga duduk dipinggir jalan dengan memangku kucing itu, Saga mengusap lembut kepala kucing itu.

"Gue kasih nama lo Mumu aja, ya?"

"Meong."

Seolah paham maksud Saga, kucing itu mendusel-dusel kan kepala nya di perut milik Saga.

"Mumu kita ke petshop, gue buat lo jadi good looking."

Saga menaiki motornya dan menyimpan Mumu diatas tangki bensin motornya.

Mumu menurut dan memperbaiki posisi duduknya. Sesekali Saga membenarkan posisi Mumu yang hampir meluncur kesamping.

Setelah beberapa menit Saga tiba di petshop terdekat. Memarkirkan motornya dan menggendong Mumu masuk kedalam petshop.

Setelah tiba didalam Saga meminta pada pegawai disana untuk memandikan Mumu hingga bersih dan wangi, meminta merapihkan bulu Mumu.

Benar-benar ingin kucing itu menjadi good looking.

Selain perawatan Mumu, Saga juga membelikan beberapa perlengkapan Mumu, seperti pasir, kandang dan juga makan untuk kucing itu.

Setelah menunggu hampir satu jam, kini Mumu sudah bersih sangat berbeda jauh saat pertama kali Saga menemukan nya.

Mumu ternyata kucing jantan, tapi Saga tidak mau mengganti nama kucing itu.

"Let's go kita pulang, Mumu!" Saga kembali mendudukkan Mumu ditangki bensi motornya.

Saga sangat menyukai hewan berbulu ini, saat lampu merah Saga sesekali mengusap kepala Mumu yang sangat enteng dengan duduknya.

Netra tajam milik Saga tidak sengaja menangkap suatu objek yang membuat jantungnya berdetak sangat kencang.

Saga menepikan motornya dan mengangkat Mumu, mata Saga tidak prnah lepas dari sana.

SAGLA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang