◜47◞ Menghilang

3.4K 369 72
                                    

"Mau dilihat berulang-ulang atau dibayangkan berulang-ulang, kamu itu memang selalu manis seperti biasanya."

☆☆☆

Khawatir, satu kata yang mendominasi perasaan Gladys saat ini. Sejak semalam Saga hilang kabar, sikap cowok itu selama hampir dua minggu ini cukup berbeda.

Saga yang dulu selalu menampilkan eskpresi cerah nya kini lebih sering menunjukkan ekspresi murung, bibir yang selalu tersenyum tanpa alasan pun perlahan meredup.

Dan Gladys merasakan perbedaan itu, Saga nya berbeda. Sejak mengatakan kalimat di taman waktu itu sikap Saga sedikit berbeda.

"Sebenarnya lo kenapa sih, Ga? Jangan buat gue merasa gagal buat jadi rumah lo." Gadis itu terus berjalan cepat menuju ruang kelas 11 IPA 1.

Dia takut Saga kenapa-napa dan dia gagal menjadi rumah yang baik untuk cowok itu.

Setelah sampai di kelas Saga, Gladys mendobrak pintu kelas itu yang berhasil membuat mereka yang berada didalam terkejut.

Gio dan Arsen mengalihkan tatapan mereka kearah gadis mungil yang berjalan kearah mereka dengan wajah yang panik serat akan ke khawatiran.

"Dys? Lo kenapa disini?" tanya Arsen, bukannya menjawab Gladys malah mencengkram jaket yang dikenakan Arsen.

"Saga mana?" tanya Gladys cepat dan menatap mereka satu persatu.

Gio dan Arsen mengerutkan keningnya bingung, Saga? Bahkan dari kemarin mereka tidak bertemu cowok itu.

"Lo nyari Saga juga? Rencana nya tadi gue sama Arsen mau ke kelas lo nanya-in Saga juga." Cengkraman tangan Gladys pada jaket Arsen terlepas.

Itu artinya Gio dan Arsen pun tidak tahu dimana keberadaan Saga?

Jantung Gladys kian berdetak kencang, keringat dingin mulai mengucur dari dahinya. Dia takut sekarang, sangat.

"Sejak kemarin pulang sekolah Saga nggak hubungin gue, biasanya kalau habis nganterin gue pulang dia bakal chat kalau dia udah sampai rumah," bibir gadis itu bergetar, kecemasan yang ia rasakan sejak kemarin kini kian menjadi.

Gio dan Arsen mematung untuk pertama kalinya mereka lengah. Biasanya mereka adalah orang yang paling tahu lebih dulu jika terjadi apa-apa dengan Saga.

"Lo udah chat sama telpon dia?" Gladys menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Arsen.

Gio menatap gadis itu dengan ekspresi yang sama khawatir nya, "ada jawaban?" tanya Gio.

Lagi-lagi hanya gelengan kepala yang mereka dapatkan, jika seperti ini pasti terjadi sesuatu pada sahabatnya itu.

"Ini untuk pertama kalinya Saga hilang kabar kek gini." Arsen mengusap wajahnya kasar, dia benar-benar takut.

Namun seketika Gio dan Arsen saling menatap satu sama lain, seolah mendapat ide yang sama.

"Vieera." Ucap mereka kompak.

Gladys yang mendengar nama Vieera seketika berlari keluar dari kelasnya. Gadis dengan hoodie putih bertuliskan namanya di belakang itu berlari menyusuri koridor menuju kelas 10 IPA 2.

Gio dan Arsen yang melihat Gladys berlari seperti itu ikut mengejar gadis itu. Sekarang biarkan mereka meninggalkan kelas, demi sahabat mereka.

Mereka berdua memang merasa sedikit berbeda dengan Saga beberapa hari belakangan ini. Saga yang selalu ceria jika bersama mereka sekarang jauh lebih diam dari biasanya.

Wajah manis dan tampan cowok itu pun sedikit pucat dan Saga juga sedikit kurusan.

"GLADYS HATI-HATI!!" Teriakan Gio dan Arsen yang cukup keras saat melihat Gladys berjalan menuruni tangga dengan cepat, membuat para murid yang berada disekitar koridor menatap mereka aneh.

SAGLA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang