◜07◞ 11 IPA 3

7.9K 831 19
                                    

"Lo cuek aja gue sayang, apa lagi kalau lo nggak cuek."

☆☆☆

Gladys berjalan menuju ruangan osis sendirian, sebenarnya dia saat ini seperti buronan saja. Jika Riski dan Rian tau dia pergi sendirian sudah pasti kedua anak itu akan misu-misu ditempat.

Gladys berjalan dengan wajah tenangnya, para siswa yang melihat Gladys menatap gadis itu dengan pandangan berbeda-beda.

Anak baru yang berhasil menggemparkan satu sekolah dan merupakan murid kesayangan kelas 11 IPA 3.

Gladys menatap pintu yang tertutup itu dan mengetuk nya pelan sebelum membuka nya.

Gio mengalihkan tatapannya kerah Gladys yang berdiri pintu. "Mau setor ajuan lomba?" tanya Gio.

Gladys mengangguk, "iya ini punya kelas gue." Gladys memberikan kertas yang ia genggam.

"Oke thanks,"

"Yaudah gue balik dulu, makasih." Gio menatap Gladys yang menghilang dari pintu.

"Saga nggak salah suka sama lo." Monolog Gio.

Gio tau bahwa Gladys adalah orang yang Saga suka, bagaimana Gio bisa tau padahal Saga sekalipun tidak pernah mengatakan apapun? Berteman selama 10 tahun membuat Gio tau tentang Saga dan peka kepada kedua sahabatnya.

Cara Saga menatap Gladys saja sudah berbeda, melihat Gladys tersenyum Saga ikut tersenyum. Namun sayang sifat Gladys yang teramat cuek membuat Saga ekstrak sabar meluluhkan hati gadis itu.

Sepertinya sahabatnya itu akan berubah menjadi manusia bucin.

☆☆☆

Gladys menatap datar orang yang berdiri dihadapannya nya saat ini lengkap dengan senyum hangat yang selalu ditunjukkan.

"Kantin bareng gue mau?" tanya Saga dan menatap gadis yang tingginya hanya sebatas dada nya itu.

"Nggak mau, gue bawah bekal dari rumah." Mata Saga berbinar mendengar kata bekal.

"Yaudah gue beli makanan di kantin terus kita makan bareng, oke?" Gladys menatap Saga malas.

"Terserah!" tekan Gladys dan meninggalkan Saga yang masih ditempat nya menatap punggung gadis itu.

"Lo cuek aja gue sayang, apa lagi kalau nggak cuek." Saga menggelengkan kepala, sungguh Gladys benar-benar berhasil membuat dia jatuh sejatuh-jatuhnya.

☆☆☆

Arsen menatap bertanya melihat Saga membeli bakso dan minuman begitu semangat.

"Lo kenapa sih Ga? Sakit mata gue lo senyum muluh," tanya Arsen.

Saga menatap Arsen lalu melangkah kakinya pergi tanpa menjawab pertanyaan sahabat nya.

"Eh anjir tuh anak main nyelonong ajah, belum juga gue banting," kesal Arsen.

Sedangkan Saga berjalan dengan langkah riang membawa bakso dan juga minuman ditangan nya.

Orang-orang menatap Saga dengan pandang memuja, Saga diam ajah udah ganteng banget apa lagi saat ini tengah tersenyum manis.

Saga menatap pintu bercak coklat yang berada didepannya, suara bising memasuki indra pendengaran nya.

Saga mendorong pelan pintu kelas Gladys, kelas yang tadinya bising kini seketika senyap. Semua murid 11 IPA 3 menatap Saga yang masih berdiri di pintu saat ini.

Saga berdehem grogi, selama ini baru kali ini dia menginjakkan kakinya di kelas ini.

"Gue bisa masuk?" tanya Saga dan diangguki kaku oleh beberapa murid.

Gladys menatap Saga dengan alis yamg terangkat satu, anak ini ngapain kesini?

"Eh Saga, yuk masuk yuk anggap kelas sendiri," Riski mencoba mencairkan suasana yang terasa tegang saat ini.

Netra hitam Saga menjelajahi kelas ini dan yup! Dia menemukan nya.

Saga melangkah kakinya menuju bangku Gladys, dia menyimpan bakso dan minumnya diatas meja gadis itu.

"Ngapain?" Tanya Gladys.

"Makan bareng lo lah." Saga mencari kursi untuk ia duduki.

Rian menatap Saga dengan memicingkan matanya "Lo mau makan disini?"

Saga menghentikan aktivitasnya dan menatap Rian yang berada didepannya.

Saga menganggukkan kepalanya "Iya gue mau makan disini."

Para murid mulai menggeser kursi dan meja ketepian, Saga menatap itu semua dengan pandangan bertanya. Mereka mau apa?

Gladys berdiri dari duduknya dan menarik tangan Saga untuk ikut berdiri. Ditangan gadis itu sudah ada kotak makan berwarna biru.

Seketika jantung Saga bergemuruh, berdetak dua kali lebih cepat saat tangan Gladys memegang pergelangan tangannya.

Gladys menatap Saga lalu menatap mangkuk bakso cowok itu, Saga yang paham langsung mengangkat mangkuk serta minumannya mengikuti Gladys.

Saga melihat semua murid 11 IPA 3 tengah duduk melingkar dengan bekal masing-masing dihadapan mereka.

Gladys melepas tangan Saga dan mengambil tempat duduk disamping Rian. "Duduk." titah Gladys, Saga langsung mendudukkan dirinya disamping gadis itu.

Saga menatap mereka semua dengan pandangan sulit diartikan. Melihat kebersamaan mereka seperti ini saja membuat Saga paham kenapa Gladys tidak ingin pindah dari kelas ini.

"Sebelum kita makan mari berdoa dulu dan buat Saga welcome too home kita." Riski terkekeh kecil.

Mereka semua mulai berdoa dan memakan makanan mereka, Riski dan Rian saling menatap tajam satu sama lain.

"Itu bakso gue Ki, balikin nggak?" kesal Rian, Riski sudah mengambil star duluan saat Saga ingin memberikan baksonya kepada Rian.

"Nggak mau! Gue duluan yang dapat," ucap Riski dan memasukan bakso bulat itu dan mengunyah nya.

"Udah jangan berantem nih gue ada bakso." Keysa menaruh baksonya dikotak makan Rian. Rian tersenyum cerah melihat bakso itu.

"Maaf ya Ga, lo bisa liat kelakuan kita gimana." Ucap Bima, lelaki manis yang berkaca mata itu.

Saga tersenyum mendengar ucapan Bima, Saga menatap Gladys yang asik memakan bekal nya.

Saga menatap bekal yang Gladys bawah, hatinya terenyuh melihat itu, selama 17 tahun dia hidup dia tidak pernah merasakan masakan seorang Ibu.

Bagaimana rasanya masakan seorang Ibu? Sayang dia tidak pernah merasakannya. Saat Saga kecil menatap temannya yang memakan bekal sambil disuapi oleh Ibunya, dia hanya bisa menyaksikan itu.

Tapi Saga bersyukur karena Radit tidak membiarkan dirinya kehilangan kasih sayang. Tapi, semua anak ingin melihat wajah orang yang melahirkan kita kan? Saga pun ingin seperti itu.

Gladys menatap Saga dengan pandangan bertanya, ada apa dengan anak itu?

"Lo kenapa? Kenapa nggak makan?" Gladys menyenggol lengan Saga.

"Eh, iya ini makan." Saga gelagapan sendiri, Gladys menatap Saga aneh.

Mereka semua makan dengan hikmat diselingi tawa bersama. Saga paham sekarang, bahwa apa yang dimiliki oleh kelas ini belum tentu dimiliki oleh kelas yang lain.

Yaitu kebersamaan, kekeluargaan dan kekompakan. Baru kali ini Saga paham akan hal itu.

☆☆☆

Bagiamana dengan part kali ini? Apa kalian suka?

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, baik itu komen dan vote ya. See you next part!!!

TBC

Aruna_marvlec

SAGLA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang