◜06◞ Gladys & Laras

8.3K 829 36
                                    

"Karena bersama mereka, gue tau arti keluarga dan kenyamanan."

☆☆☆

Sesuai permintaan Laras pagi tadi, kini Gladys beserta seluruh murid 11 IPA 3 tengah berkumpul bersama. Dikarenakan jam pertama free class maka dari itu mereka memanfaatkan waktu saat ini untuk berbincang bersama.

Sama seperti bisanya, duduk melantai dengan membentuk lingkaran.

"Karena sekarang kita lagi jam kosong, makanya gue ngajak kalian diskusi bareng nih,"

"Kalian ingatkan tantang yang dibuat Gladys waktu di kantin waktu itu?" tanya Riski.

Semuanya menganggukkan kepala, siapa yang tidak tahu perihal itu. Berita itu sangat cepat menyebar ke seantero sekolah dan menjadi perbincangan hangat selama beberapa hari.

"Nah jadi tadi Laras ngajak gue sama Gladys buat datang ke ruangan osis sebentar buat bicarain perihal lomba." Riski menatap Gladys yang berada disamping Rian yang sedang menguncir rambut Gladys.

Riski menggelengkan kepalanya, Rian sangat memanjakan Gladys. Bukan cuman Rian saja, bahkan yang lainpun melakukan hal yang sama.

Gladys adalah murid baru dan merupakan anggota kelas termuda. Jika dalam grub dikenal dengan istilah maknae. Anggota termuda.

"Dys, ada yang mau lo omongin?" Gladys menatap Riski dan berpikir beberapa saat kemudian mengangguk.

"Ada Ki," jawab Gladys dan merubah posisi duduknya.

Gladys menatap teman kelasnya, sungguh Gladys menyayangi mereka. Mereka semua tulus tanpa ada sedikitpun kemunafikan.

"Gue mau minta maaf kalau apa yang gue lakuin di kantin waktu itu buat kalian nggak nyaman,"

"Gue reflek ngomong kek gitu, bukan tanpa alasan tapi gue tau kalian semua disini pinter-pinter baik itu di akademi maupun non-akademik."

Laura tersenyum kecil dan merangkul tubuh yang lebih kecil dari dirinya. "Lo tau Dys? Yang lo lakuin itu bukan kesalahan tapi hal yang benar,"

"Mungkin selama ini kita kurang speak up ke mereka, tapi jujur Dys tindakan lo kemarin nggak salah." Aura berucap tulus kepada Gladys.

"Betul, kita buktiin kalau 11 IPA 3 hebat, iyakan guys?" Keysa menatap mereka semua yang dibalas teriak kencang dari semuanya.

"11 IPA 3, BISAAA!!!" teriak mereka semua dan saling merangkul.

Perasaan hangat menjalar kehati Gladys, inilah kenapa dia sangat marah kelasnya diinjak-injak. Karena mereka tidak pernah tahu rasanya teman kelas layaknya keluarga.

Keysa menatap Gladys yang tersenyum kecil dengan tatapan penuh arti, "makasih Dys." Batin Keysa berucap tulus.

"Oke, berarti gue sama Gladys bakal keruang osis sebentar," ujar Riski yang diangguki oleh yang lainnya.

"Gue ikut." Ucap Rian tiba-tiba membuat mereka menatap cowok itu dengan tatapan bertanya.

"Nggak usah Iyan, biar gue sama Riski aja."

"Nggak boleh! Gue harus ikut, kalau tuh nenek lampir apa-apain lo gimana?" tanya Rian yang mendapat tatapan tajam dari Riski.

Riski melempar Rian dengan pulpen yang berada ditangannya, "Eh Suketi! Maksud lo apa hah? Lo ngeraguin gue buat jaga Gladys?" kesal Riski yang melihat tingkah temannya itu.

Rian mendelik tajam kearah Riski saat pulpen milik cowok itu mengenai hidungnya.

"Gue nggak bilang gitu, lo aja yang nyimpulin gitu."

SAGLA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang