Besok adalah hari keberangkatannya ke USA, Yera sudah siap dengan barang yang ia akan bawa, tak banyak sungguh.
Ia lebih memilih meninggalkan barang-barang yang memiliki kenangan di gudang rumah orang tuanya, berharap suatu saat nanti ia tak teringat kejadian yang menimpanya sekarang.
"Yerr.." panggil ibunya di balik pintu kamar.
Ia keluar menghadap sang ibu yang tiba-tiba datang dengan raut wajah terkejut "ada apa ma?" Tanya nya.
"Ibu Jisung meninggal" ucap nya yang seketika membuat Yera membulatkan matanya terkejut. Dada nya sakit serasa di sayat, ia seperti kehilangan ibunya sendiri Bagaimana tidak ia sudah menganggap nya sebagai ibu kandung sendiri.
"Kau hadirilah pemakaman nya hari ini sebelum kau berangkat ke USA besok" suruh nya yang di beri anggukan Yera.
Melihat banyak orang yang mengelilingi makam ibu Jisung. Yera melihat Haechan dan yang lainnya disana, ia lebih memilih untuk melihat dari jauh sedikit sembunyi di balik pohon.
Bagaimana Jisung?
Pertanyaan itu terus berputar di kepala Yera.
Ia terduduk di tanah sambil sedikit menangis mengingat beberapa kenangan dengan ibu Jisung dulu.
Ia melihat orang-orang sudah mulai meninggalkan pemakaman, dengan cepat Yera pergi dari tempat nya takut dipergoki.
Ia berlari kecil menuju mobil dan cepat-cepat membuka pintu nya.
"Yera!" Teriak seseorang di belakangnya yang sudah tak asing di dengar oleh telinga Yera.
Yera berbalik, melihat Jisung berjalan ke arah nya.
"Terimakasih sudah datang" ucapnya yang di beri anggukan Yera. Yera masih tetap akan membuka pintunya namun Jisung terlihat sangat ingin bicara.
"Sebelum kepergian nya dia bilang ingin bertemu denganmu, tapi saat itu aku dan kau baru saja bertengkar"
"Aku bahkan tak bisa mengabulkan permintaan terakhirnya" lirih Jisung.
"Tak apa, jika ada waktu aku akan mengunjungi nya" jawab Yera.
"Soal kemarin-kemarin—" tangan nya berhenti yang sebelumnya akan membuka pintu.
"aku—"
"Cukup, aku tau. Aku tak apa. Aku mengerti." Ucap Yera lalu masuk kedalam mobil nya.
"Terimakasih untuk semuanya"Ia memakai seltbeat nya dan pergi, bisa ia dengar Jisung yang memanggil nama nya saat ia masuk kedalam mobil. Namun ia lebih memilih untuk mengabaikan nya Yera tak ingin dirinya dan Jisung kembali bertengkar.
Apalagi di hari kematian ibu jisung.
•
Para dreams kembali berkumpul di rumah Chenle, mereka terdiam mematung.
Setelah melihat Jisung yang kehilangan Yera dan ibunya dalam satu waktu, mereka merasa sangat bersalah sebagai seorang teman.
"Kak Yera berangkat besok?" Tanya Hyerin yang dibalas anggukan Haechan.
"Semoga saja Jisung kembali pulih dari keadaan ini" ucap renjun.
"Salah ku tak memberitahu Jisung bahwa mark dan Ka Yera memiliki hubungan" ucap Haechan.
Karna selain Jinhyuk orang pertama yang tau hubungan Mark dan Yera adalah Haechan, dan dia tetap diam.
"Ini bukan salahmu, jika aku di posisi mu aku juga akan lakukan hal yang sama" jelas Yiren.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST ¦ MARK LEE •
FanfictionSequel cerita dari MANJA ¦ PARK JISUNG • "udahlahh itu udah lama!" "tapi kita udah ngelakuin nya" "kita itu dulu terlalu kekanak-kanakan Kita gak berfikir kedepannya!" "ya tetep aja hal itu bukan main-main, kita udah ngelakuin nya, kita tinggal jala...