32

1.5K 259 137
                                    

22-07-2024

Sudah satu minggu berlalu dari kejadian di cafe kemarin-kemarin, namun sepertinya jisung masih marah pada yera.

Yera mencoba menjelaskan ribuan kata pada jisung, namun jisung selalu tak percaya.

Ia selalu curiga pada yera bahwa mark dan yera berhubungan saat jisung masih di belanda.

Dengan embel-embel karna mereka mantan.

Well itu memang benar.

Tapi yera dengan rapat menutupinya, ia tak mau rumah tangganya hancur dengan jisung. Dasar serakah.

Seperti saat ini yera masih di dapur menyiapkan makan siang untuk jisung, sedangkan jisung hanya berdiam diri di meja makan dengan bukunya.

Yera membawakan makanan-makanan yang telah siap ke hadapan jisung.

"sampai kapan kau akan seperti ini? Aku seperti hidup sendiri" ucap yera.

Jisung hanya diam dan memakan makanan nya.

"jisung, aku dan mark tak ada apa-apa kami berteman seperti biasa" jelasnya

"aku sedang makan" ucapnya ketus

"ahh sudahlah.. Aku akan pergi ke bandara untuk menjemput jungwoo dan mina" yera menyudahi makannya lalu pergi.

Ia menunggu jinhyuk yang akan menjemputnya di luar apart, yera terus melihat jam di tangannya.

Sudah 15 menit tapi jinhyuk belum juga datang.

Ponselnya berdering.
Jinhyuk Lee.

"yakkk... Dimana kau? Kenapa lama sekali?"

"aku takkan ikut ke bandara maaf"

"kenapa?"

"aku masih banyak pekerjaan"

"kau yakin? Atau kau belum siap bertemu mina?"

"tidak seperti itu!"

"baiklah, tapi aku akan berangkat dengan siapa?"

"mark, aku sudah menyuruhnya"

"kau gila?"

"sepertinya begitu"

Yera menutup telponnya sepihak.

"dasar si kunyuk jinhyuk, bisa-bisanya ia menyuruhku untuk berangkat bersama mark" ocehnya

Baru saja menutup telpon mark sudah keluar dari apartnya.

"ahh... Kau sudah siap rupanya" ucapnya

"kak yerraaaaa!" seru haechan yang mengikuti mark keluar.

Ahh... Untung saja ada haechan jadi dia tak hanya berdua dengan mark.

"ayo!" haechan menarik tangan yera

Mark langsung menepis tangan haechan yang memegang tangan yera.

"maaf" kata haechan

Yera masuk ke pintu mobil yang di belakang diikuti oleh haechan.

"haechan kau di depan, aku bukan supir"

Baru saja pantatnya mengenai kursi mobil haechan langsung keluar dan menuruti kata mark.

"kalian suami istri, tapi selalu saja perang dingin" ketus haechan

"kau!-"

"aku benar, iya kan kakk" haechan melihat ke arah yera yang berada di belakangnya

FIRST ¦ MARK LEE •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang