47

1.3K 229 128
                                    

Yera masuk ke dalam kamar mark, ia harus berbicara soal hubungannya dengan mark sekarang, dan juga harus mengambil keputusan.

"ohh yera, ada apa?" tanya mark yang melihat yera membuka pintu kamar

"mark ada yang ingin ku bicarakan"

"apa?"

"mark sebelumnya terimakasih untuk semua hal yang pernah kau berikan dan lakukan untukku" ucap yera

Mark mengerti dengan apa yang yera coba katakan padanya.

"mark, kau tau-"

"aku tau, yerr apa semua perjuanganku tak cukup?"

"bukan seperti itu"

"yerr pergilah bersamaku ke USA, kita hidup disana" mark mendekat ke arah yera

"lalu bagaimana dengan hana?"

"yerr aku dan hana di jodohkan, tidak ada rasa di antara kami berdua"

"belum, mark hana sedang belajar menerimamu seperti aku dulu"

"tapi dulu aku mencintaimu, itu berbeda dengan hana sekarang"

"bagaimanapun, aku tetap ingin bersama jisung" lirih yera yang membuat mark menunduk pasrah

"yerr, aku mohon"

"Kau tidak menepati janjimu untuk kembali tepat waktu" lirih Yera

"Tapi sekarang aku disini, aku kembali Yerr dan kau juga sama bersalahnya kau menikah dengan orang lain padahal kau berjanji untuk bersamaku"

Yera memegang kedua tangan mark dan berusaha menatapnya.

"mark dengarkan aku, berhenti mencintaiku"

"bagaimana caranya?"

"mark kau harus menerima orang lain di hatimu, maafkan aku karna telah mengkhianatimu, bahkan menyakitimu tapi ini serius aku benar-benar tak bisa bersamamu"

"tapi kenapa? Kau tidak mencintaiku lagi?"

"aku... karna aku mencintai jisung, aku jatuh padanya"

Mark sedikit terdiam, ia berfikir dirinya tidak boleh terlalu egois hanya karna hasratnya yang ingin memiliki yera.

"fine, jika itu maumu, jika itu membuatmu bahagia aku akan menurutinya" sekuat mungkin mark menahan air matanya keluar.

Yera menatap mark, mark hanya tersenyum ke arahnya.

"mark terimakasih"

yera memeluk mark erat ia benar-benar tak pernah kecewa dengan orang yang sedang berada di pelukannya sekarang.

Bahkan yera terlihat mulai menangis, ia bisa rasakan mark menepuk-nepuk pundaknya guna menenangkan nya.

Mark menghapus air mata yera dengan kedua tangannya, ia tersenyum walau hatinya merasakan kesakitan yang luar biasa sekarang.

"berhentilah menangis, aku sudah menuruti permintaanmu" goda mark

Tangisan yera malah semakin deras, air terus keluar dari mata yera.

"sebentar akan ku ambilkan tissu" ucap mark

Yera duduk di tepi ranjang, ia bingung dengan perasaanya saat ini. Ini yang ia inginkan bukan? Tapi kenapa ia tiba-tiba saja menangis?.

Yera meminum air di atas nakas yang terlihat masih baru agar setidaknya ia bisa sedikit tenang.

Setelah menghabiskan satu gelas penuh ia menyimpan gelasnya dan benar saja ia sedikit mendingan.

FIRST ¦ MARK LEE •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang