31

1.6K 266 78
                                    

Mereka masih di cafe sampai sekarang. Yahh masih ada pro dan kontra tentang keberangkatan.

Yera hanya diam karna jinhyuk yang akan membuka suara untuknya, seperti membela agar tak mengajak dreams untuk liburan.

Haechan sangat setuju sekali dengan rencana yuta dan taeyong. Bukannya membantu yera, ia malah paling semangat.

Padahal ia tau jika ada mark dan jisung yera akan menjadi bahan rebutan keduanya.

Mark hanya terdiam, sesekali menghisap green tea milik nya.

"bagaimana kalau aku ajak dreams untuk kesini?" tanya haechan yang membuat yera langsung melihat kearahnya

"ya bagus silahkan" -taeyong

"telpon saja, kesini secepatnya" tambah jaehyun

Haechan menelpon salah satu dreams, yang sepertinya jeno yang ia telpon.

Setelah sekitar 15 menit menunggu, mobil chenle dan mobil jisung sampai di cafe.

Mereka masuk dan langsung dapat lambaian tangan dari taeyong.

Pelayan menambahkan meja yang disatukan dengan 127 duduk sekarang.

"ada apa ini? Terlihat sangat penting" ucap jeno

"tidak, hanya saja kita akan liburan"

"lalu?" -renjun

Mereka menjelaskan rencana yang tadi sudah mereka persiapkan. Sudah seperti persentasi saja :'.

Dan boomm.

Chenle menyetujui nya tanpa syarat, ia menganggukan kepalanya dan berkata 'iya' setelah taeyong beres menjelaskan.

Yera melihat ke arah jinhyuk.

Jinhyuk hanya mengangkat kedua bahunya.

"aku tak bisa melakukan apapun lagi" bisiknya yang dibalas muka memelas dari yera.

Semuanya telah di tentukan, kapan dan dimana nya sudah mereka tentukan.

"chenle apa villa mu itu takkan ada yang menyewa?"

"nyewa?"

"dia tidak akan mengerti" ucap haechan pada jaehyun

"ahhh..."

"nyewa?, apa itu?" sepertinya chenle benar-benar kebingungan

"tidak, tidak.. Chenle lupakan" renjun

"ahh villa pribadi sepertinya" ucap taeyong pada jaehyun

"tapi villa nya-"

"kenapa?"

"tidak sebesar rumahku bagaimana?" sambung chenle

Oh Ayolah... Rumah chenle besar sekali, itu seperti istana dalam kartun yang berada di kehidupan nyata.

"aku tak percaya itu kecil" -haechan

"jangan berbohong kau"

"aku benar"

"tak apa, nanti kita lihat saja. Jika memang kecil kita menyewa penginapan di dekatnya"

Chenle kembali mengerutkan dahinya.

"nyewa?"

Renjun sudah kesal melihat ke arah chenle yang menanyakan kata-kata itu.

Setelah mengobrol tentang liburan tiba-tiba yuta mengalihkan topik pembicaraanya pada pita yang di tempel di dinding.

Yah kalian tau itu milik siapa.

Mengingat tentang pita itu pembicaraan nya menyambung ke tragedi sekitar 8 tahun yang lalu.

FIRST ¦ MARK LEE •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang