17

2.3K 411 84
                                    

Jinhyuk membawa mobilnya dengan cepat sambil melihat ponselnya.

"bertahanlah sebentar yera" bisik jinhyuk.

Jinhyuk kembali fokus ke jalanan yang cukup sepi itu, namun pandangannya kembali ke ponsel yang tiba-tiba telponnya mati.

Jinhyuk mengambil ponselnya.

Ttitttttt....

Dengan cepat jinhyuk menginjak rem mendadak. Nafas nya memburu ia baru saja akan menabrak pengguna jalan lain.

Segitu cemasnya ia.

Jinhyuk kembali menjalankan mobilnya, menuju apart yera.

Sesampainya jinhyuk langsung berlari keluar mobil tanpa menutup pintu mobilnya.

Ia berhenti di dekat tong sampah yang di bawahnya bercecer darah, dan ia menemukan ponsel yera.

Ternyata ponsel yera mati.

Jinhyuk melihat kesana-sini berusaha menemukan yera.

Akhirnya ia kembali masuk ke dalam mobil dan pergi ke rumah sakit terdekat. Ia yakin pasti ada orang yang membantu yera.

Jinhyuk langsung memarkirkan mobilnya saat sampai di rumah sakit.

Ia berlari masuk dan pergi ke tempat resepsionis.

"apa disini ada pasien yang sedang melahirkan atau semacamnya? " ucap jinhyuk panik.

"ahh pasti ibu yang di bawa oleh pria tadi"

"iya, iya"

"dia di bawa ke ruangan no 23"

Jinhyuk langsung lari menaiki lift dan menekan-nekan tombolnya dengan cepat.

Ia keluar dari lift dan mencari ruangan 23.

Jinhyuk memelankan larinya itu saat ia melihat seseorang pria yang sedang berada di luar ruangan itu. Ia juga menatap jinhyuk.

Mark.

Dengan langkah yang lumayan besar jinhyuk mendekat.

Sedangkan mark?.

Tanpa aba-aba kepalan tangannya mengenai wajah jinhyuk.

Jinhyuk mencoba menahan mark tanpa melawannya.

"dengan keluarga nona yera? " ucap dokter yang baru saja keluar dari sana

Jinhyuk dan mark langsung saling melepaskan pegangannya.

"saya" ucap mark cepat

"anda siapanya? "

"saya, saya suaminya" ucap jinhyuk yang langsung mendapat tatapan dari mark

"ahh.. Jadi seperti ini tuan, kami sudah bekerja keras semampu kami.."ucap sang dokter yang sudah membuat tak enak hati
"kami tidak bisa menyelamatkan bayi di dalam kandungan nyonya yera, janinnya terlalu lama dalam kandungan saat perut nyonya yera terbentur dengan sangat keras di tambah lagi dengan luka di perutnya" sambungnya

"bagaimana dengan yera? " tanya mark

"dia sekarang sedang di beri perawatan"

"apa saya boleh masuk? "

"tentu saja, setelah suster yang di dalam keluar" sang dokter pun pergi.

Mark melihat ke arah jinhyuk.

"kau bahkan tak merawat nya dengan baik, suami macam apa kau ini? " ujar mark

Jinhyuk hanya diam.

FIRST ¦ MARK LEE •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang