Haechan berjalan ke arah apart mark, dari tadi di kampus haechan hanya memikirkan tentang yera dan mark.
Ia cepat-cepat pulang karna banyak pertanyaan yang ada di kepalanya untuk mark ataupun yera.
Saat sedang berjalan menuju apart haechan melihat jinhyuk yang sedang berada di depan apart yera.
"sedang apa? " tanya haechan pada jinhyuk
"ahh aku menunggu yera pulang" jawabnya
"kak yera tidak ada di apart? "
"ya, sepertinya aku dari tadi menekan bel dan menelponnya tapi tak ada respon" haechan mengangguk mendengar jinhyuk.
"aku masuk dulu" ucap haechan
Haechan masuk ke dalam apart mark lalu langsung pergi ke kamar nya.
"markk" panggil haechan yang tak ada jawaban
Haechan pergi mencari mark di sekeliling apart, namun nihil ia tak ada.
"mark tak ada, kak yera pun tak ada" ucapnya yang langsung berfikir.
Haechan kembali memakai sepatunya dan pergi keluar.
Jinhyuk melihat haechan yang terburu-buru keluar dari apart, bahkan ia berlari menuju lift.
Haechan tau kemana mereka pasti pergi.
Lapangan basket di taman kota.
Ia buru-buru menaiki taxi, ia sangat penasaran sekali. Semoga apa yang di pikirkannya tidak benar.
Mark dan yera menjalin hubungan.
Itu yang ada dipikiran haechan.Saat sampai haechan langsung keluar dari taxi dan berlari ke arah lapangan basket tersebut.
Ia sampai, ia berdiri di depan ring yang posisi nya di belakangi oleh yera dan mark.
Haechan menyimpan kedua tangannya di pinggang.
'Astaga apa ini' benak nya
Ia duduk di tanah membelakangi mark dan yera, mendengarkan semua yang mereka bicarakan.
Haechan menanggahkan kepalnya ke atas dan menutup matanya mencoba mendengar semuanya.
Haechan tersenyum kala mereka, mark dan yera membicarakan tentang pernikahan.
Saat itu hujan mulai menitika airnya, langit sudah gelap semua.
Haechan berbalik ia melihat yera pergi meninggalkan mark. Ia berniat untuk menghampiri mark namun mark terlihat akan memukul nya jika ia kesana.
Yera menangis tersedu-sedu, apa semua ini? Dia tak mengerti.
Kenapa dia tak bisa menjawab saat mark mengajukan pertanyaan tadi.
Ia kedinginan.
Ia menyilangkan kedua tangan di dadanya dan terus menunduk sepanjang jalan, tak menghiraukan orang-orang di sekitarnya.
Harus apa?
Ia istri jisung namun mark juga suami nya.
Kenapa rumit sekali.
Ia sadar bahwa ia salah, dia harus dihukum untuk ini. Tolongg hukum dirinya.
'Siapapun tolong aku' benak yera.
Sebuah jaket di gantungkan di bahu yera orang itu tau bahwa yera sedang kedinginan.
"hae-haechan? " yera melihat ke arahnya
"aku tau, aku tau semuanya" jawab haechan.
Tak dapat di pungkiri kaos putih yang dipakai haechan juga basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST ¦ MARK LEE •
FanfictionSequel cerita dari MANJA ¦ PARK JISUNG • "udahlahh itu udah lama!" "tapi kita udah ngelakuin nya" "kita itu dulu terlalu kekanak-kanakan Kita gak berfikir kedepannya!" "ya tetep aja hal itu bukan main-main, kita udah ngelakuin nya, kita tinggal jala...