49

1.4K 210 98
                                    

Mark terdiam di atas ranjang miliknya, malam ini rasanya ia tidak bisa tidur walau jam sudah menunjukkan pukul setengah dua malam.

Ia mencoba menutup matanya namun nihil ia masih saja tak terlelap untuk tidur.

Ia beranjak lalu duduk di tepi ranjang dan hanya diam terhanyut dalam pikirannya.

"Kau belum tidur?" Tanya Jinhyuk yang keluar dari kamar mandi

"Aku tak bisa tidur, bagaimana denganmu?"

Jinhyuk duduk di kursi dekat cermin dan di hadapkan nya kearah Mark.

"Aku sedang memikirkan uang" jawabnya

"Apa tak ada hal lain selain uang dipikiran mu?" Tanya Mark, Jinhyuk melihat ke atas dan sedikit berfikir.

"Sepertinya tidak" jawabnya enteng

"Apa kau tidak berfikir untuk menikah?"

"Menikah?" Pikir Jinhyuk
"Menikah masih terlalu asing bagiku"
"Kenapa kau menanyakan hal itu? Apa terjadi sesuatu?"

"Besok harinya" jawab Mark

"Hari? Hari apa maksudmu"

"Besok aku dan Hana akan menikah" Jelas Mark yang membuat Jinhyuk terkejut

"Kau tidak bercanda? Lalu kenapa kau masih disini?"

"Besok aku dan Yera akan menjalani pemotretan, arghhh... Kenapa hal ini terjadi pada hidupku" Mark menundukkan wajahnya

"Wahh orang tua mu luar biasa, dia mengadakan pernikahan putranya secara mendadak"
"Bukankah mereka kaya?"

"Apa yang harus kulakukan"
"Aku jahat jika benar-benar pergi dan menikah" bingung nya

Jinhyuk hanya terdiam, ia kasihan pada Mark.

"Yera hamil, dia mengandung anakku aku tak bisa lepas tanggung jawab begitu"

Jinhyuk melihat ke arah Mark.

"Mark dengarkan aku, Yera atau Bayinya" Mark melihat ke arah Jinhyuk

"Apa maksudmu?"

"Yera atau Bayinya, itu pilihannya"
"Jika kau memilih Yera kau akan mendapatkan keduanya namun tidak dengan cinta Yera kau tau bukan Yera melepas mu demi Jisung. Jika kau memilih Bayinya tidak memberitahu siapapun dan pergi menikah dengan Hana kau menyelamatkan Yera tapi mengorbankan perasaan mu"

"Bagaimana jika Bayi itu lahir?" Tanya Mark

"Setidaknya Yera tak tersakiti dalam waktu dekat ini, tahun ini di sudah cukup banyak tersakiti"
"Namun aku salut padanya, senyumnya tidak pernah pudar dari wajah nya yang cantik itu" ucap Jinhyuk sambil tersenyum.

"Yakkk.... Jangan menambah sainganku" Mark berbicara dengan wajah yang sedikit kesal.

Jinhyuk tersenyum "sudah kubilang aku tidak melihat Yera sebagai wanita"

"Tapi kenapa? Semua orang menyukai Yera aku, Jisung, Jaemin, bahkan Haechan sekalipun. Kenapa kau menolak Yera?"

"Apa kau tidak khawatir? Jika aku juga mencintai Yera seperti kalian Yera akan langsung memilihku" ucapnya percaya diri

"I know, tapi kenapa pasti ada alasannya bukan?"

"Sudah kubilang aku menyukai Mina saat itu" timpalnya

"Hanya itu? Setelah menyukai Mina dan ditolaknya kau bahkan tak sedikitpun kembali menyukai wanita, sebentar tidak mungkin kau-" Pikiran Mark secara langsung memikir ke arah yang tidak mungkin.

FIRST ¦ MARK LEE •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang