Chapter 48

597 84 19
                                        

"Mr. Luxte, anda tidak bercanda kan?" tanya Mr. Yerrow.

Mr. Luxte menggelengkan kepala. Seluruh ruangan langsung hening. Siapa yang bakalan menduga kalau ratu dari kerajaan tertinggi masih hidup. Yang paling mengejutkan adalah aku pernah berbicara dengannya.

"Sepertinya aku harus memberitahu siapa sebenarnya diriku. Aku adalah panglima perang dari kerajaan tertinggi," ucap Mr. Luxte.

Semua orang yang ada di dalam ruangan itu terkejut. Soalnya, dikabarkan kalau semua warga dari kerajaan tertinggi tidak ada satupun yang selamat.

"Tunggu sebentar, Mr. Luxte apa selain kau ada yang selamat?" tanya Mr. Yerrow tiba-tiba.

Mr. Luxte terdiam sejenak kemudian menganggukkan kepalanya. "Ya, masih ada orang yang selamat selain diriku."

Mr. Yerrow mendengar itu terdiam. Dia melirik ke arah seseorang. Hal yang mengganjal dalam hatinya kini terlihat jelas. Mr. Yerrow.

"Ms. Harmony, aku ingin bertanya sesuatu dan kuharap anda menjawab jujur," ucap Mr. Yerrow dengan nada dingin.

Raut ekspresi Ms. Harmony berubah seketika. Suasana menghening.

"Apa hubungan anda dengan putri mahkota?"

Mr. Yerrow menyodorkan selembar foto hitam putih. Semua orang dapat melihat foto tersebut. Dua orang yang menghadap kamera. Namun, ada satu orang yang tak memiliki wajah. Wanita disebelahnya sangat mirip dengan Ms. Harmony.

"Foto ini..."

"Sepertinya kita tak bisa menyembunyikan hal ini lagi," ucap Mr. Luxte.

Ms. Harmony menghela napas. "Sebenarnya... aku adalah dayang pengasuh dari putri mahkota kerajaan tertinggi."

Pernyataan yang diucapkan Ms. Harmony mengejutkan seisi ruangan. Mr. Yerrow tidak menunjukkan ekspresi terkejut. Ms. Harmony terdiam sambil menghela napas.

"Ms. Harmony, apakah masih ada orang lain lagi?" tanya mr. Hansen.

Ms. Harmony menggelengkan kepala. "Tidak ada. Selain saya dan Mr. Luxte yang selamat, hanya Raja, Ratu, dan Putri mahkota yang selamat."

"Tu...tunggu, semua keluarga kerajaan tertinggi selamat?!"

Mr. Luxte tampak gembira dengan kabar itu. Semua orang turut menunjukkan reaksi yang sama.

"Iya. Tapi..."

Suasana ruangan ini berubah drastis. Ms. Harmony terdiam. Sebulir air mata jatuh dan mulai membasahi pipinya.

"Aku mendapat kabar, sekitar beberapa bulan yang lalu.. Yang Mulia Raja.. dibunuh oleh pasukan Raja Herrion.."

BRUAK!

Mr. Luxte menghentakkan meja. Dia langsung menatap Ms. Harmony tajam.

"Harmony, kenapa baru sekarang kau memberitahu kami soal ini? Setidaknya kau beritahu aku!" bentaknya.

"Tidak mungkin, Yang Mulia Ratu lah yanh menyuruhku untuk menyembunyikannya," sambung Ms. Harmony.

Mr. Luxte membalikkan badan dan mengerang resah. Dia mengacak-acak rambutnya. Suasana ruangan ini tidak lagi sama. Sebuah keheningan dengan suasana canggung menyelimuti. Mr. Hansen memutuskan untuk memecahkan suasana ini.

"Sekarang, kita fokus bagaimana merebut kembali Melody Academy," ujarnya.

***

Sudah sekitar dua jam diskusi. Mereka telah menyusun rencana untuk menyusup ke dalam Melody Academy. Mereka harus mencapai pusat militer Melody Academy sebelum pasukan Raja Herrion menemukannya.

The Magic of MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang