☆ Chapter 14 ☆

3.4K 294 6
                                    

Study tour memang diumumkan seperti yang dikatakan Alex. Itu terjadi di aula utama. Semua murid berbagai angkatan bersorak bahagia setelah mendengarnya. Ms. Harmony memerintahkan untuk segera membentuk tim yang berjumlah empat anggota.

"Alex, masuklah ke tim kami!" seru salah satu murid.

"Bergabung saja dengan kami!"

Banyak seruan permintaan agar dirinya untuk bergabung. Alex terus mengacuhkan mereka.

Alex langsung berjalan menghampiri Dellysa dan Olivian. Dua gadis itu masih berbincang-bincang ria dalam persiapan study tour.

"Alex! Loh, Pangeran Alvord belum muncul?" tanya Olivian.

"Urusan," jawab Alex.

Olivian mengangguk kecil mendengarnya. Mereka mulai berbincangkan apa saja yang dibutuhkan dalam study tour.

"Aku dengar katanya Alvord yang mengusulkan tempatnya. Benarkah itu?" tanya Dellysa.

Alex mengangguk pelan. "Ya, sepertinya study tour ini akan penuh horor dan misteri."

Olivian sedikit menelan ludah setelah mendengarnya. Dellysa menghela napas. Ia heran dengan pemilihan tempat study tournya.

***

"Itu semua daftar yang kalian butuhkan," ujar Alvord.

Dellysa, Olivian, dan Alex menatap daftar yang dikirim Alvord melalui rollerphone mereka.

"Tidak terlalu banyak," komentar Dellysa.

"Kau ingin kutambah daftarnya?" tanya Alvord tiba-tiba.

Dellysa langsung menggelengkan kepala. Alvord berdeham pelan dan kembali mengecek daftarnya. Olivian dan Alex tampak saling berbisik sesuatu. Mereka berdua tertawa kecil yang tak sengaja mengundang perhatian Dellysa.

"Kalian bicarain apa?" tanya Dellysa.

"Tidak ada," jawab mereka serempak.

Dellysa hanya mengerutkan dahinya. Ia kembali memandangi daftar yang diperlukan untuk study tour. Saat ini mereka berada di kamarnya Dellysa dan Olivian. Alex dan Alvord datang untuk membantu. Dellysa membuka lemarinya dan mencari barang-barang yang ada di daftar.

"Sepertinya semuanya telah siap!" seru Dellysa berkacak pinggang menatap barang-barangnya di atas kasur.

"Periksa lagi," tutur Alvord meyilangkan tangannya di dada.

Dellysa mengangguk. Olivian dibantu oleh Alex. Alex menyebutkan barang-barang dalam daftar dan Olivian yang mencarinya. Namun, Olivian tampak antusias sampai-sampai mengabaikan perkataan Alex soal barang-barang yang ia sebutkan. Ia mengeluarkan banyak barang dari lemarinya.

"Olivian, kita tak membutuhkan itu semua," tegur Alex.

"Kkyyyaaa!! My Little Momoo harus ikut! Kita bisa bersenang-senang!" seru Olivian memeluk boneka sapi miliknya.

Alex menepuk dahinya pelan. Terpaksa ia memasukkan barang-barang Olivian yang hanya ada di dalam daftar dan mengembalikan barang yang tak berguna.

Tak perlu butuh waktu lama, akhirnya Dellysa dan Olivian selesai melakukan persiapannya. Tinggal Alex dan Alvord. Mereka pun berjalan menuju kamarnya Alex dan Alvord yang ada di lantai dua.

"Ini pertama kalinya aku datang ke kamar cowok," ujar Dellysa ragu.

"Tenang, Alex tidak akan apa-apakan kau," ujar Alvord menggesek kartunya di kotak pengenal.

The Magic of MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang