The Chapter 33

1.7K 189 10
                                    

Merodynia Competition akhirnya di mulai. Aku sudah berlatih giat dengan biolaku. Sekarang aku tengah menunggu giliran untuk dipanggil.

"Nomor 35?"

"Iya. Itu saya."

"Bersiaplah," ujar panitia.

Aku mengangguk. Kuikuti panitia tersebut. Selanjutnya aku lah yang akan tampil. Aku menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.

"Tolong alat musiknya untuk diperiksa," ujar panitia.

Alat musik peserta akan diperiksa agar tidak ada kecurangan dalam kompetisi ini. Tak lama panitia itu mengembalikan biolaku. Aku pun mengetes nadanya.

"Perfect."

Akhirnya giliranku tampil. Pertama yang kulakukan adalah membungkukkan badan. Aku mulai bersiap sedia dalam posisi. Aku akan memainkan lagu Ave Maria.

Suara tepuk tangan bergemuruh. Aku kembali membungkukkan badan. Aku melihat Alvord bersama Ratu Harm di bangku penonton. Mereka berdua bertepuk tangan. Aku pun segera menuju belakang panggung.

"Penampilan yang bagus!" seru Yurita yang akan tampil selanjutnya.

"Terima kasih."

Aku pun pergi menuju tempat tunggu peserta. Aku menempati tempat dudukku yang tadi. Aku bernapas lega setelah penampilan tadi. Aku baru saja melewati babak kedua. Masih tinggal dua babak lagi.

Babak selanjutnya adalah menampilkan seni tari. Aku kurang ahli dalam bidang ini kalau hanya tampil individu. Akan menyenangkan kalau dilakukan bersama-sama.

"Dellysa, tadi itu penampilan yang sangat menyentuh."

Aku membalikkan badan dan melihat Ratu Harm serta Alvord di kursi roda. Aku membungkukkan badan memberi hormat.

"Terima kasih atas pujiannya, Yang Mulia."

Aku dapat melihat ekspresi Alvord yang tampak tidak senang. Ratu Harm menatapnya. Akhirnya mereka saling tatap dan diakhiri dengan cubitan pipi di pipinya Alvord. Aku menahan tawa melihat kegemasan antara mereka berdua.

Benar-benar membuatku iri.

***

Dari enam orang yang mewakili Melody Academy, hanya ada empat yang lolos menuju babak ketiga. Yang lolos ialah Yeronia, Cruz, Yurita, dan aku.

"Cruz, malam ini tidurlah di kamar kami. Bintang menunjukkan hari ini akan ada musibah menimpamu," ujar Yurita.

Satu hal yang menarik mengenai Yurita ialah ia sangat tertarik pada supernatural dan sejenisnya. Aku dapat kabar kalau ramalannya selalu tepat.

"Tu-tunggu, rasanya sedikit... eh apa kata yang tepat untuk ini ya?" ucap Cruz tampak terkejut.

"Terima saja. Ramalan Kak Yurita selalu benar. Terutama kau sekamar dengan akademi menyebalkan itu," ujar Yeronia.

Starlight Academy, mereka lah sang ranking pertama dua kali berturut dalam dua musim terakhir. Merodynia Competition diadakan dua tahun sekali. Starlight Academy bisa dibilang saingan terkuat yang pernah dilawan Melody Academy. Terdengar kabar kalau peserta dari akademi tersebut sedikit melewati batasnya.

The Magic of MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang