Karena aku gak tau harus kuisi apa di kegiatan camping. Ku skip ajha -w-"
***
Sehari setelah kegiatan perkemahan selesai. Sebuah pengumuman lain diumumkan. Seharusnya sih seperti ini sudah hal yang biasa. Namun, entah kenapa aku merasa pengumuman yang satu ini akan berbeda. Dan pengumuman ini diumumkan saat sarapan bersama di ruang makan utama.
Mr. Hansen berdiri di atas panggung dengan mic di tangannya. Keheningan mulai datang begitu Mr. Hansen memukul-mukul pelan mic tersebut.
"Ada sebuah pengumuman besar yang perlu saya sampaikan," ujarnya. membuka suara.
Seorang gadis yang tidak asing berjalan di atas panggung. Gadis yang memiliki warna dan model rambut yang sama sepertiku, Rin. Aku masih penasaran dengan gadis itu. Dia memiliki mata yang hampir mirip dengan sosok di dalam mimpiku. Dua warna berbeda yang membentuk gradasi unik.
"Saya yakin kalian sudah mengenalnya. Namun, ada satu hal yang perlu diperjelas kan."
Keheningan diliputi dengan rasa penasaran. Mr. Hansen terdiam sebentar sebelum melanjutkan pembicaraannya.
"Dia adalah sosok terpilih yang akan menjadi pemimpin kerajaan terkuat pertama dimana kita sering menyebutnya Kerajaan Kutukan."
Satu kalimat panjang berhasil membuat seisi ruangan terkejut. Rin berjalan maju ke depan mic.
"Saya tahu pasti diantara kalian tidak percaya. Namun, saya memiliki bukti kuat."
Rin mengangkat tangannya ke atas. Cahaya berkumpul membentuk sesuatu yang panjang. Sebuah tongkat berwarna emas dengan hiasan kristal yang begitu memukau di atasnya. Semua murid bahkan guru pun terpana melihat tongkat itu.
"Itu berarti tak lama lagi kutukannya bakalan berakhir, aaahh senangnya!" bisik Olivian.
Pengumuman ini benar-benar membawa angin segar. Namun, dibalik itu, sebuah bencana pasti tengah menanti.
***
-Author's POV-
Berita mengenai Rin tersebar begitu cepat. Banyak yang menyambut berita itu dengan kebahagiaan. Namun, ada yang juga menganggap itu hanyalah hoaks. Persebaran berita itu juga sampai terdengar di kerajaan yang paling keji. Seorang raja mendengus kesal mendengar berita yang didengarnya.
"Apa maksudnya ini!! Ini tidak mungkin!" teriaknya seraya mengayunkan tangan.
Kedua anak buahnya hanya menundukkan kepala. Sejak kekalahannya di perperangan sebelumnya, Raja Herrion selalu berada di mood yang tidak bagus.
"Permainan apa lagi yang kau mainkan.."
"Siapa gadis itu?"
"Dia bernama Rin. Dia adalah murid baru di Melody Academy," jawab anak buahnya.
***
-Dellysa's POV-
Aku melirik ke depanku seraya memegang buku yang kubaca. Murid baru itu duduk di depanku dan memandangiku. Saat ini aku tengah di perpustakaan mencari informasi tentang Kerajaan Kutukan itu. Sejak kemunculan gadis itu, aku malah semakin tertarik sama kerajaan itu.
"Maaf... ada yang bisa kubantu?" tanyaku mulai risih.
"Kau yang namanya Dellysa kan?" tanyanya balik.
Aku mengangguk. Rin hanya tersenyum kecil. Aku tidak mengerti apa yang diinginkan gadis ini.
"Dellysa Elvethera Meldyn. Apakah aku benar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic of Music
Fantasi[TAMAT] Apa yang terjadi jika musik dan segalanya yang berkaitan itu dilarang? Dellysa, gadis yang penuh dengan sejuta rahasia. Namun, dirinya belum menemukan jawaban dari rahasia-rahasia itu. Diantar ke akademi yang dianggap oleh beberapa orang tem...