Sekian lama menunggu, akhirnya sampai juga di Melody Academy. Akademinya sangat besar dan bahkan ada tempat landasan pesawat di sana. Bukan hanya itu, keamanannya pun sangat ketat.
Ini akademi kemiliteran ya?
Saat aku dan Ms. Harmony keluar pesawat. Aku bisa melihat kalau tempat ini juga dipenuhi anak-anak seumuranku. Semua mata bertuju kepadaku dengan tatapan penasaran. Aku hanya menunduk saja. Apa sih yang menyenangkan di akademi ini? Malah aku tambah takut dengan keamanannya.
"Ayo kita masuk," ajak Ms. Harmony.
Aku mengangguk kecil. Aku pun mengikuti Ms. Harmony ke ruangannya. Ms. Harmony memandangku khawatir. Dia berharap kalau keceriaanku bisa kembali segera.
"Kita sampai. Ini kamarmu," ucap Ms. Harmony.
"Kamarku?"
Aku kira akan diantar ke ruangannya kepala akadami. Ternyata Ms. Harmony membawaku ke kamar. Ms. Harmony membuka pintu kamarku yang bertuliskan nomor 01.
Di dalam terlihat seorang gadis berambut pendek berwarna hitam. Dia mengenakan sesuatu ditelinganya. Seingatku, mama pernah bercerita tentang benda itu. Kalau tidak salah namanya headphone.
Salah satu benda terlarang di Kerajaan Transville. Kalau mereka melihat seseorang mempunyainya, jangan kan benda itu, orangnya saja akan langsung ditembak mati.
"Pagi Ms. Harmony," sapa gadis itu sangat ceria sampai-sampai berdiri di atas kasur.
"Olivian, dia akan menjadi teman sekamarmu, Dellysa," ucap Ms. Harmony mengenalkanku ke gadis di depannya.
Gadis itu melompat dari atas kasur dan menghampiriku. Senyumannya begitu mengembang lebar.
"Senang bertemu denganmu! Namaku Olivian, salam kenal Dellysa!" serunya dengan nada ceria sambil menunjukkan gaya hormat.
"Se..senang bertemu denganmu juga," balasku pelan. Bahkan aku tidak memandangi gadis itu.
Olivian hanya heran. Ms. Harmony pun menghampirinya dan membisikkan sesuatu. Olivian terlihat sangat terkejut dan menutup mulut. Terlihat raut mukanya sedih setelah mendengar semuanya dari Ms. Harmony.
"Baiklah. Saya masih ada urusan. Semoga hari kalian menyenangkan," ucap Ms. Harmony.
Aku membawa masuk kedua koperku. Sedangkan Olivian membuka pintu lemari yang bertepatan sebelah lemarinya.
Di dalam kamar semua fasilitasnya sangat lengkap. Dua tempat tidur, dua lemari, satu meja belajar ukuran besar, satu sofa, televisi, kamar mandi dalam, bahkan ada laptop. Walaupun ini di lantai satu, kamar ini memiliki balkon.
"Ini lemarimu. Mari kubantu," tawar Olivian.
Aku mengangguk kecil. Olivian pun membantu menata pakaianku ke dalam lemari. Aku melihat di dalam lemari itu tidaklah kosong. Terdapat seragam yang mirip dengan seragam sekolah dan buku mata pelajaran di bawahnya. Ini terasa tidak ada bedanya dengan sekolahku. Hanya saja aku tinggal di akademi ini.
"Thanks," ucapku.
Olivian tersenyum mendengarnya. Aku pun berusaha membalas senyumannya. Aku dan Olivian pun duduk bersandar lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic of Music
Fantasía[TAMAT] Apa yang terjadi jika musik dan segalanya yang berkaitan itu dilarang? Dellysa, gadis yang penuh dengan sejuta rahasia. Namun, dirinya belum menemukan jawaban dari rahasia-rahasia itu. Diantar ke akademi yang dianggap oleh beberapa orang tem...