The Chapter 21

3.5K 282 31
                                    

-Dellysa's POV-

Aku memandangi cermin di kamar. Aku merapikan rambutku sebelum berangkat sarapan. Olivian masih merapikan tasnya.

"Nah gitulah, jangan pakai berbeda ikat rambut. Tapi, kok sekarang ada bulu-bulunya seperti kucing?" tanya Olivian yang menyadari kalau aku mengenakan pita rambut baru dan kali ini normal menurutku.

"Alvord yang memberikannya dan ia memintaku untuk memakainya dan melepas yang lama," jawabku.

Olivian sedikit tertawa kecil. "Walaupun begitu, pitamu masih dibilang aneh."

"Lah, kan emang ciri khasku. Aku suka memakai pita yang aneh," ujarku.

"Siap! Bagaimana?" tanyaku sambil menatap Olivian.

Olivian mengambil tasnya dan mendekatiku. Ia mencubit pipiku dengan gemas. Aku langsung merengut kesal. Aku pun mengambil tasku sebelum Olivian benar-benar mengunciku di dalam.

Di ruang makan, aku dan Olivian segera memcari tempat. Mataku langsung tertuju pada tempat mejanya Jim dan Fia seperti biasa. Kami pun memutuskan memilih tempat itu.

"Halo, Kak!" seru Olivian.

"Aku merasakan aura kebahagiaan dari kalian berdua," ujar Fia.

Kami berbincang ria sambil menikmati sarapan yang disediakan. Tiba-tiba hologram muncul di tengah ruangan. Itu hologramnya Mr. Hansen.

"Pengumuman untuk seluruh murid, setelah ini kalian diminta menuju aula utama. Terima kasih."

***

"Sepertinya Keylend tahu kalau aku adalah saudara kembarnya," bisik Olivian.

Aku membulatkan mata tak percaya. Olivian menceritakan kejadian saat kedatangan pasukan Kerajaan Westlint.

"Dia memelukku dan berkata, maafkan aku kalau aku saudara yang bodoh," ujar Olivian.

"Terus setelah itu?"

"Ia menyerang kami. Aku ingat dia berhasil mengurung Pangeran Alvord di bola besi. Keylend mengendalikan bola itu sampai membuat Pangeran kelelahan," jawab Olivian.

Akhirnya kami sampai di aula utama. Tadi saat sarapan, ada pemberitahuan untuk segera berkumpul di aula utama. Hampir semua murid telah berada di aula utama.

Tidak butuh waktu lama, semua murid dari angkatanku sampai angkatannya senior sudah berkumpul. Seperti biasa Mr. Hansen yang membuka acaranya. Namun, ada suatu hal yang baru, para petinggi keamanan akademi ini ada di atas panggung.

Semua orang yang ada di dalam aula secara reflek membungkukkan badan saat melihat kehadiran Raja dan Ratu Harm. Alvord juga bersama mereka. Pantas saja kenapa aku tidak melihat Alvord saat sarapan.

"Kalian."

"Alex!"

Alex menghampiri kami. Kami semua tidak ada yang tahu maksud dari ini. Mereka berbisik-bisik kecil. Beda dengan yang ada di depan barisan. Mereka sudah tenggelam dengan kehisterisan terhadap Alvord.

Satu hal lagi yang mengejutkan, Fiora berada di atas panggung.

Mereka awalnya hanya berbincang basa-basi. Kulihat Mr. Yerrow sangat dekat dengan Raja Harm. Mereka saling menyapa selayaknya sahabat.

"Saya sebagai Kepala Melody Academy mengucapkan terima kasih atas bantuannya saat pertempuran tak terduga waktu itu," ucap Mr. Hansen.

"Itu sudah menjadi kewajiban kami. Walaupun sebenarnya yang memberitahu soal ada perang itu adalah putra kami," ujar Raja Harm.

The Magic of MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang