Suasana di kelas Samudra saat ini tampak berisik dan tidak kondusif. Semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing, Contohnya Samudra yang saat ini tengah berjalan menuju rooftop sekolah.
Dengan seorang lelaki yang tampak sedang berlari untuk mengejar Samudra yang berada lumayan jauh darinya, sementara Samudra tampak santai
berjalan tanpa menghiraukan seseorang yang mengejarnya."Lah dari tadi gue panggil pantes kagak nyaut lo."
Aska melepaskan airphone yang menyumpal di kedua telinganya.
Sementara Samudra hanya mengedikkan bahunya malas
"Sam lo udah denger Andalas katanya mau bangkit lagi."
kedua laki- laki itu tampak sedang menaiki tangga menuju rooftop.
"Tau," jawab Samudra dengan acuh.
"Terus rencana lo apa."
"Enggak ada."
"Wah lo gila! Mau biarin andalas berdiri lagi," ucap Aska dengan heboh, bahkan membuatnya terdiam beberapa saat berharap dia salah dengar.
"Enggaklah gue masih waras."
Samudra dan Aska telah sampai di rooftop, keduanya berjalan menuju sebuah bangku kayu panjang.
"Ya terus kenapa lo biarin gitu aja, gak biasanya lo gini," ucap Aska yang kini sudah duduk disamping Samudra.
"Ya karna dengan gini gue bisa balas dendam lebih gampang."
Samudra Sebenarnya dia sempat kaget. Karna mendengar kabar dari anggota lain Xander bahwa Andalas akan kembali berdiri lagi, apalagi Cakra sebagai ketuanya mempublikasikan secara terang-terangan.
"Emang ada hubungannya Sam, bukannya lebih susah ya kan sekarang Cakra jadi punya banyak antek antek lo gimana sih."
"Udah mending lo pergi Sa, kepala lo gak bakal bisa nampung hal ginian," ucap samudra sambil tersenyum miring.
Samudra tengah memikirkan rencana licim yang sudah ia susun.
"Lah gimana cerita gue bisa mudeng kalo lo aja gak pernah tuh kasih tau gue. lo mah sukanya main teka-teki Sam."
Sementara samudra lelaki itu tampak enggan menjawab pertanyaan dari Aska.
"Lo sampein di grup wa Xander entar malem kita kumpul di markas," ucap Samudra, lalu menendang Aska hingga bokongnya menyentuh lantai kotor.
"Lo bisa pergi, gue mau tidur.""Ye ..gini amat punya temen laknat satu," ucap Aska sambil membersihkan celana yang kotor.
"Gue minta maaf, dan lo jangan lupa apa kata gue tadi." ucap Samudra.
Seorang samudra adalah orang yang sangat humoris dan friendly maka tak heran banyak menyukainya. bahkan hampir semua para siswa dan siswi di SMA Cendana jauh lebih menyukai Samudra dari pada Cakra, orang yang galak dan tentu saja sangat cuek.
"Lo tenang aja soal itu, dan soal Raga gimana? Dia udah tau belom ya? "
"Soal Raga biar gue urus, udah buru sana pergi loh."
"Iya gak sabaran amat lo.
Lo yang ngajak gue lo, gue juga yang disalahin."Aska segera meninggalkan rooftop sambil bergumam.
Sedang samudra hanya terkekeh entah melihat kelakuan sahabatnya itu.
Samudra sekarang sedang terbaring di kursi panjang, dengan kedua airpod menempel dikedua telinganya. Menatap langit cerah berwarna biru membuat suasana hatinya jauh lebih baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma[Complete]
Novela JuvenilKisah seorang remaja menengah SMA yang kehilangan jati dirinya, ia yang harus berpura-pura menjadi orang lain karna sebuah kesalahan. Sebuah rahasia yang akhirnya melenyapkan kepribadiannya, ia yang memiliki sosok lain dalam dirinya, atau orang awam...