Cakra menatap lurus kedepan, pemandangan di rooftop hanya berisi gedung-gedung pencakar langit tapi membuatnya betah berlama-lama disini.
Rooftop sekolah paling ujung jadi tempat paling nyaman bagi Cakra, tempat ini jarang di ambah siapapu selain ia dan sahabatnya sehingga tempat ini sangat sunyi.
"Balapan tadi malem gimana?" tanya Cakra tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun.
"Biasa aja," sahut Daffa sambil melirik Cakra.
"Biasalah Big Bos jagoan kita menang," ucap Fauzan sambil menepuk-nepuk
bahu Daffa."Xander?" tanya Cakra menaikkan sebelah alisnya.
"Gak ada satupun yang turun ke arena," sahut Daffa.
"Ngapain sih bahas-bahas geng cupu kek Xander," ucap Fauzan lalu merengsak mendekati Cakra dan berbisik. "Coba lo bujuk Daffa dong, hadiah balapan tadi malam lima puluh juta Tapi Daffa pelit banget kagak mau bikin pesta amer dimarkas."
"Gak usah aneh-aneh Zan itu duit Daffa," ujar Cakra datar.
"Big Bos gimana sih tuh duitkan banyak, lagian buat beli amer gak bakalan habis kok," kata Fauzan.
Daffa memgerutkan kening lalu terkekeh. "Kok lo ngatur sih Zan, lo mau coba minum?"
"Heh! Mana mau gue minum-minuman haram begitua bisa di amuk emak," oceh Fauzan.
"Cupu," ledek Daffa.
Fauzan langsung menoyor kepala Daffa.
"Cocot lo Fa, dosa anjir minum-minuman haram. Lagian gue malu masa cowo ganteng kaya gue minuma amer kan lucu.""Tau dosa kenapa lo nyuruh Daffa pesta amer tolol," cecar Cakra.
"Yang penting kaga ikut minum," sahut Fauzan lalu terkekeh.
"Sama aja anjirr," celetuk Cakra.
Hampir lima belas menit ketiga most wanted SMA Cendana berdiam diri di atas rooftop. Setelah obrolan tadi ketiganya malah sibuk dengan dunianya masing-masing.
Cakra yang sudah menghabis lima batang rokok itu malah tampak diam sambil menikmati semilir angin.
Fauzan sekarang beralih profesi menjadi tukang tidur, entahlah biasanya ia sangat tak suka dengan tidur siang, ia biasanya memilih bergabung anggota Andalas yang lain, sambil sesekali menggoda gadis-gadis.
Dan Daffa sedari tadi sibuk menscroll instagram layar handphone-nya tak jelas, padahal begitu banyak dm dari gadis-gadis cantik. Namun ia sama sekali tak berminat, hingga sebuah pesan dari Arthur mengakhiri kegiatan tak jelas Daffa.
"Woy! Arthur nyuruh kita ke Kantin sekarang," ucap Daffa setelah membaca pesan singkat dari Arthur.
Tanpa basa-basi Cakra bangun terlebih dahulu dari duduknya lalu melangkah pergi, seperti biasa laki-laki itu jarang sekali mengucapkan basa-basi.
"Cabut Zan," ajak Daffa.
Fauzan memejamkan matanya erat, tapi ia masih mendengar dengan jelas perkataan Daffa tadi. Ia hanya malas bangun.
"Cepetan bangun Zan, kayanya Arthur mau bahas masalah penting nih," ucap Daffa menarik tangan Fauzan.
Fauzan bangkit lalu mengucek matanya yang berair. "Lo ternyata selain galak, cerewet juga ya Fa."
"Berisik! Ayok."
Sudahlah Fauzan pasrah karna saat ini ia terkena virus, virus malas. Fauzan berjalan mendahului Daffa. Laki-laki itu mengikuti Fauzan dengan gaya bossy-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma[Complete]
Novela JuvenilKisah seorang remaja menengah SMA yang kehilangan jati dirinya, ia yang harus berpura-pura menjadi orang lain karna sebuah kesalahan. Sebuah rahasia yang akhirnya melenyapkan kepribadiannya, ia yang memiliki sosok lain dalam dirinya, atau orang awam...