"Ehem!" Fauzan berdehem keras hingga membuat Cakra dan Jiwa tersadar.
Cakra buru-buru mengalihkan pandangannya kesamping sambil memasukan kedua tangannya di saku celana.
Sementara Jiwa mengucek pelan kedua matanya, semoga tak ada yang menyadari jika Jiwa tadi hampir meneteskan air matanya.
"Big Bos lo suka ya?" goda Fauzan di balas Cakra dengan lirikan tajam.
Fauzan berdehem singkat guna menghilang dahak yang tersangkut di tenggorokan. "Berhubung di sini gue sebagai makcomblang, gue mau kalian berdua kenalan dulu."
Setelah pernyataan Fauzan, terjadi keheningan, semuanya diam. Ia melirik satu persatu orang-orang yang berada di depannya.
Daffa yang sedari tadi diam sambil mendengarkan drama gila pagi ini, jujur saja ia tak mau terlibat.
"Big Bos muka lo biasa aja dong, Jiwa jadi takut tuh," ujar Fauzan lalu menujuk Jiwa yang sedang meringis.
Arthur menahan tawa yang sebentar lagi meledak karna Cakra si bintang utama tampak acuh.
Fauzal menghela nafas, ia lupa jika sahabatnya tampak seperti kulkas dua pintu. Ia menyikut lengan Arthur pelan sambil memberi kode lewat matanya.
Arthur menghentikan tawanya, berdehem singkat. "Nama lo Jiwa kan? Gue Arthur lo pasti udah taulah."
Jiwa mengangguk lalu tersenyum tipis,
Sekarang Arthur nampak seperti orang bodoh, sudah jelas jika ia dan Jiwa sudah kenal bahkan keduanya sering bertemu.
"Cak kenalan gih, bentar lagi Jiwa bakal jadi cewek lo." Ucap Fauzan sambil menaikkan turunkan alisnya dengan wajah mwnggoda.
"Ck nama gue Cakra."
Fauzan tercengang. Berkenalan diri macam apa itu? Sangat kaku. Ayolah keduanya akan pacarankan, ya meski hanya pura-pura.
Dalam hati Jiwa merutuki kebodohannya. Seharusnya ia menolak tawaran gila dari Fauzan.
Jiwa diam tak mau menanggapi ucapan Cakra. Biarkan saja, ia juga masih kesal karna kejadian tempo lalu.Baiklah sebagai orang yang baik, Fauzan memahami sorot mata Jiwa terselip kekesalan pada Cakra.
"Big Bos kenalin ini Jiwa," balas Fauzan.
"Hm."
"Fa lo gak mau kenalan, cewek cantik nih," ledek Fauzan.
Daffa melirik malas. "Gak."
Sungguh hati Jiwa sakit mendengarnya, ternyata laki-laki itu sangat jual mahal.
Siapa juga yang mau kenalan, Batin Jiwa dalam hati.
"Dasar manusia purba lo Fa," sinis Fauzan.
"Bacot! Buruan," ucap Cakra lalu berjalan kearah motornya.
"Ehem." Dehem Fauzan.
"Ham hem ham hem, nyanyi lo Zan? Gak sekalian lo bikin konser," cibir Arthur.
"Yeh itu mah maunya lo. Cak, Jiwa sama lo itung-itung lo berdua sekalian pdkt," goda Fauzan
"Hm."
"Nah tuh Ji jangan malu-malu. Nanti langsung peluk aja, Cakra sebenernya jinak kok," ucap Fauzan sambil terkekeh.
"FAUZAN!" teriak Cakra sambil mengetatkan rahangnya.
Fauzan tersenyum kikuk. "Berjanda eh maksudnya bercanda suer."
Arthur dan Daffa keduanya hanya memutar bola matanya malasnya, ada-ada saja kelakuan sableng Fauzan.
![](https://img.wattpad.com/cover/281928383-288-k256379.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma[Complete]
Fiksi RemajaKisah seorang remaja menengah SMA yang kehilangan jati dirinya, ia yang harus berpura-pura menjadi orang lain karna sebuah kesalahan. Sebuah rahasia yang akhirnya melenyapkan kepribadiannya, ia yang memiliki sosok lain dalam dirinya, atau orang awam...