37. Kebohongan

45 7 0
                                    

Fauzan tak henti-hentinya mengunyah karna mulutnya sekarang penuh makanan. Seorang anak pengusaha terkenal seperti Fauzan sedang menumpang makan, ia berdalih jika tak diberi makan selama 1 minggu.

Fauzan berbohong, uang sakunya sebulan bahkan bisa membisa sebuah motor keluaran terbaru.

"Masakan Tante enak banget," puji Fauzan sambil mengelus perutnya yang sudah mengembang.

"Makasih Fauzan," balas Rika.

"Hehehe...berarti besok boleh dong Fauzab numpang makan disini lagi Tante?"

"Gak, lo ngabisin beras di rumah gue, lagian lo jorok banget sih sendawa di tutup bego," cibir Cakra yang mendahului ucapan Rika.

"Cakra... gak boleh gitu Fauzan mampir aja Tante seneng kok."

Cakra berdecih pelan, lalu menyenggol lengan Fauzan ini saat yang tepat. Tapi Fauzan malah menaikkan sebelah alisnya otaknya memang sangat lemot.

Cakra mendengus kesal, lalu mendekat. "Sekarang bego."

"Gue belum mau pulang," ucap Fauzan pura-pura tak mengerti.

"Lo mau gue gantung di tiang bendera?"

Fauzan menghela nafasnya. Mahluk tembok ini memang sangat kaku, ia jadi sedih selera humor Cakra sangatlah buruk, pasti hidup Cakra sangat berat.

"itu...Tante cewek yang kemarin main kesini sebenernya bukan pacar," tutur Fauzan cepat lalu meringis.

Ucapan kemarin soal calon mantu itu tak sepenuhnya salah bukan, lagi Jiwa pacarnya Gara a.k.a Raga kan sama-sama anak Andra dan Rika.

Rika tertawa sumbang lalu melotir pada Cakra."Kamu ancem Fauzan apa?"

"Bunda apaan sih Cakra gak punya pacar Bun."

Rika tampak berpikir, benar juga selama ini cakra tak pernah mempunyai seorang pacar padahal usianya sudah menginjak 18 tahun.

"Kamu belok Nak?!" teriak Rika sambil membukatkan matanya.

"Bunda ngaco!"

"Kamu yang ngaco. Jadi yang kemarin itu bukan pacarnya Cakra ya Zan?" Tanya Rika memanatap penuh tanya.

"Iya Tan-te," ucap Fauzan gugup.

Jiwa emang calon mantu Tante tapi bukan pacar nih kulkas dua pintu, batin Fauzan.

"Padahal Bunda rasa Jiwa gadis  baik, dia juga lembut," ujar Rika beralih menatap Cakra sendu.

Mendengar nada sendu yang keluar dari bibir bundanya membuat Cakra seperti dihantam batu. Ia tak tega melihat wajah itu sedih.

"Fauzan bohong Bun," ujar Cakra tegas.

Mata Fauzan langsung membola dengan mulut menganga, Fauzan mendadak jadi blank, Cakra ini tega sekali. Setelah disekolah mengamuk dan mengancamnya untuk jujur, sekarang Fauzan malah di fitnah berbohong.

"Dia beneran pacar Cakra Bun," kata Cakra dengan senyum paksa.

Rika memandang Cakra menyelidik, lalu senyum mengembang terukir di bibirnya.

"Udah Bunda duga, Fauzan kamu iri kan sama Cakra? Tenang aja nanti Fauzan juga punya pacar cantik kaya Jiwa," ucap Rika sambil menepuk bahu Fauzan.

Cakra hanya memasang senyum terpaksa, ia meringis dalam hati. Bertambah lagi dosanya kali ini ia sudah membohongi Sang Bunda.

Fauzan menghela nagas lelah. Ia hanya bisa pasrah terserah ia di cap pembohong, Yang di atas lebih adil, lihat saja suatu saat itu akan menjadi boomerang bagi Cakra.

Enigma[Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang