Raga sedang terlentang di tengah ranjang dengan kedua mata yang masih terpenjam, tetapi cukup lama kedua tangan raga bergerak kesana kemari diranjang mencari handphone miliknya
Namun hasilnya nihil.Raga kesal, terpaksa ia membuka matanya lebar-lebar lalu bangun dari ranjang. Matanha memindai seluruh ranjangnya yang berukuran cukup besar tampak sangat berantakan.
Hasinya tetap nihil, ia berjalan dengan sempoyongan kesisi lain ranjang mungkin disana namun kakinya tak sengaja menginjak sesuatu yang ia yakini sebuah lalu handphone. mengambilnya dari segi manapun ini bukan miliknya.
Raga mengetuk layar handphoen itu beberapa kali hingga menyala, lalu tangannya bergerak mencoba membuka nya tapi dikunci. Beberapa kali ia mencoba memasukan beberapa huruf dan angka namun hasil tetapi sama.
"Bego ini bukan hp lo mana bisa kebuka," monolog Raga.
Raga bergegas berjalan keluar dari kamarnya,dari atas raga melihat ibunya yanh sedang duduk disofa ruang sambi meminum teh,raga berjalan menuruni tangga dengan tergesa.
"Ma"ucap raga yang sedang menuruni tangga.
"Iya"
"Ini handphone punya siapa?"ucap raga sambil menunjukkan ponsel itu.
"Itu...punya mama nak"
"Kenapa bisa ada dikamar raga"
"Tadi...mama ke kamar kamu,tapinya handpohnenya jatuh"
"Ngapain?"
"Bangunin kamu sarapan tapi kamu susah banget dibangunin"
"Perasaan itu handphone sama kaya punya papa waktu itu"
"Ya...mama emang beli handphone kaya punya papa"
"Terus mana handphone raga mana?"
"Di atas kulkas tuh"
"Kok mama bisa tau"
"Tadi mama liat kamu kedapur"
"Ke dapur? Perasaan raga baru bangun tidur ma"
"Kamu nih ya masih muda udah pikun"
"Mama sama papa aneh,raga jadi bingung"ucap raga lalu berjalan meninggalkan sang ibu yang masih duduk diam sambil menatap sang anak dari belakang dengan pilu.
Raga kini tengah duduk diranjangnya sambil menggosok gosok rambutnya yang basah dengan handuk,lalu membuka layar ponselnya dan menekan sebuah game online diponselnya.tetapi sebuah notifikasi pesan muncul berkali kali diponselnya membuat raga kesal.
Namun sebuah nama dari notifikasi pesan membuat rasa kesal raga tiba tiba menguap begitu saja,ternyata jiwa mengirim begitu banyak pesan untuk raga.kenapa raga bisa lupa membalasnya dan sekarang dirinya juga hampir lupa mengirim pesan pada jiwa padahal jelas jelas alasan raga mencari ponsel untuk bertukar pesan jiwa dan kenapa setiap kali mengingat serta menyebut nama jiwa hati raga berdebar sangat kencang,itu membuat raga senang sekaligus bingung.raga tak membuang waktu lagi dengan mengirim pesan pada jiwa,sebuah keberuntungan bagi raga karna sekarang jiwa sedang online.
Raga aditya
Sorry Ji baru bales.Rajiwa saputri
Gak papa, dari kemaren lo kemana aja?Raga aditya
Sorry Ji gue sebenarnya sama sibuk dikit.Rajiwa saputri
Oh iya gak papa Ga.Raga aditya
Sorry lo jangan marah ya.Rajiwa saputri
Dari tadi lo ngomong sorry mulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma[Complete]
Fiksi RemajaKisah seorang remaja menengah SMA yang kehilangan jati dirinya, ia yang harus berpura-pura menjadi orang lain karna sebuah kesalahan. Sebuah rahasia yang akhirnya melenyapkan kepribadiannya, ia yang memiliki sosok lain dalam dirinya, atau orang awam...