36. Fauzan si Perusak Mood

39 6 0
                                    

BRAK...

Pintu kelas di buka dengan sangat keras, hingga membuat seluruh Siswa-Siswi yang berada di sana kaget. Mereka langsung menoleh pada pelaku utama iti, laki-laki itu berdiri di ambang pintu.

Wajah Cakra terlihat memerah dengan urat-urat wajah yang menonjol, seperti biasa Cakra terlihat berantakan, rambutnya sudah seperti sarang burung, baju juga sama berantakan dan tas yang tersampir di bahunya.

Mata Cakra memindai seluruh kelas itu dengan tatapan tajam seperti pisau yang siap menghunus siapa saja, membuat siapa saja bergidig ngeri.

Sosok laki-laki itu memang sangat mengerikan, laki-laki sadis nan kejam yang tak pandang bulu. Cakra bahkan tak segan merobek dan membuang hadiah dari penggemarnya di depan mata penggemarnya tanpa basa-basi.

"Mana Fauzan!?" teriak Cakra dengan emosi.

Para murid itu langsung menunjuk sudut ke sudut kelas paling pojok, itu bangku Fauzan. Astaga padah Fauzan betsembunyi disana dan ketakutan setengah matu. Fauzan sudah menduga jika Cakra akan marah besar padanya.

Seharus kemarin ia tak bilang aneh-aneh pada Bunda Cakra. Fauzan jadi teringat Jiwa semoga saja Cakra tak macam-macam pada gadis malang itu.

Fauzan sedang berjongkok di bawah meja sambil memejamkan matanya, bibirnya tak hentinya merapalkan doa.

Sudah Fauzan katakan Cakra itu sangat mengerikan saat marah, sudahlah hari ini ia pasti di jadikan samsak oleh Cakra.

"Keluar sekarang lo Zan!" teriak Cakra.

Cakra berjalan pelan menuju bangku Guru dan duduk disana dengan gaya bossy nya.

"Gue itung sampe 3, kalo lo gak keluar gue seret lo."

1

2

"Ampun Big Bos!" Teriak Fauzan dari bawah meja lalu keluar dengan tergesa-gesa dan berdiri dengan wajah ketakutan.

"Kesini!!" teriak Cakra kali ini dengan sangat keras hingga memekan telinga.

Fauzan langsung mengangguk patuh lalu segera berjalan ke depan, Fauzan tahu wajah tampannya pasti akan terkena imbasnya.

"Udah tau kesalahan lo apa?"

Fauzang langsung menyengir lebar.
"Hehehe...maafin gu."

"Lo harus di hukum."

"Jangan dong, lagian Tante Rika juga seneng bentar lagi mau punya mantu bipbipbipbip calon mantu."

"Mulut emang minta gue bogem Zan," geram Cakra sambil mengepalkan tangannya.

"Nih mulut emang kebiasaan ceplas-ceplos sendiri," ucap auzan sambil menggeplak bibirnya sendiri dengan pelan.

Cakra memutar bola matanya malas
"Jelasin ke gue sekarang."

"I-tu kemaren gue pas pulang sekolah ketemu sama cewek di xepan gerbang, katanya nunggu jemputan. Gue sebagai cowok gentleman kasian dong, akhir gue boncengin eh lupa gue mau ke rumah lo ya udah akhirnya gue bawa lah, Tante Rika tanya-tanya kan ya udah gue iseng bilang kalo itu calon mantu hehehe..."

Cakra langsung mendelik.
"Bukannya lo udah tau kalo gue ke bascamp?"

Fauzang menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Hehehe...gue lupa."

"Gue gak mau tau lo pulang sekolah jelasin ke nyokap gue."

"Jelasin gimana?"

"Lo minta gue tendang, Bunda minta bawa cewek itu dateng kerumah," tukas Cakra.

Enigma[Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang