12. Bingung

59 10 0
                                    

                  Inti Andalas(5)

Cakra: Ehem.

Uzan tampan : Hm hm keselek meteor lo Cak wkwkwk.

Cakra: Diem kalo mau nyawa lo utuh Zan.

Cakra: Nanti kalian semua jam 9 kumpul dimarkas.

Uzan tampan : Gue sama Arthur lagi dirumah sakit nih jagain sih Daffa.

Cakra: Daffa sakit?

Arthur: Mending lo kesini aja Cak dirumah sakit Medica kamar 5.

Cakra: Oke.

Cakra langsung menutup aplikasi whatshap, apakah tadi malam juga mereka menyerang markas Xander tanpa dirinya? Entahlah  memorinya sedidkit mengebur, pertanyaan itu berputar-putar di otaknya sejak bangun tadi.

Cakra menggelengkan kepalanya, ia langsung menyambar jaket dan kunci kunci motornya. Ia berjalan dengan sangat tergesa-gesa. Untung saja motornya sudah berada di luar garasi, ia langsung menaikki motornya

"Abang!" teriak Dinda yang mengagetkan Cakra yang sudah siap melajukan motornya.

"Astagfirulloh, Dinda!"

"Hehe...pasti Abang kaget kan."

"Enggak."

"Masa Dinda gak percaya tuh."

"Diem lo, awas gue mau lewat."

"Mau kemana? Dinda boleh ikut gak?"

"Kepo,cepetan minggir."

"Engga, sebelum Abang bolehin Dinda ikut."

"Coba aja naik sendiri," ujar Cakra sambil terkekeh, pasalnya Dinda tidak bisa naik motor tinggi itu tanpa bantuannya.

"Abang Dinda nangis loh." ancam Dinda.

"Bodoh amat, minggir."

"Enggak mau!" teriak Dinda, ia berdiri di depan motor Cakra sambil berkacak pinggang.

"Ada orang gila tuh," tunjuk Cakra asal.

"Mana mana? " ucap diinda menengok kearah yang Cakra tunjuk.

Saat Dinda sedang sibuk mencari-cari orang gila karangan Cakra, ia langsung tancap gas meninggalkan Dinda yang pasti sedang marah karna telah dibohongi.

"Cakra!!!" teriak Dinda marah.

Cakra hanya cekikikan dibalik helm yang dikenakan mendengar teriakan keras Dinda, sungguh menjahili adiknya ternyata sangat menghibur dirinya.

____________________

Sementara dirumah sakit, Fauzan baru saja masuk keruangan rawat inap Daffa setelah sarapan dari kantin rumah sakit.

Ceklek

"Apa?" tanya Fauzan sambil mengerutkan dahinya.

"Engga tadi gue pikir Cakra," jawab Arthur sambil menggelengkan kepalanya.

Fauzan menatap Arthur.
"Lo tau Ar nunggu Cakra tuh udah kaya nunggu jodoh, lama."

"Awas Bang, nanti yang diomongin marah loh," kata Rezel sambil terkik.

"Gak takut."

"Yakin....lo gak takut Zan?" tanya Arthur.

"Enggak lah."

Daffa berdecak keras. "Lo bertiga dari tadi bacot mulu, keluar."

"Ini nih bocah gak tau diri, udah gue rawat dari malem sampe subuh sekarang lo malah ngusir gue," ucap Fauzan mendramatisir.

Enigma[Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang