Suasana di Sekolah benar-benar sangat sepi dan sunyi, Fauzan menyesal datang terlalu pagi. Kalau di pikir-pikir ini kedua kalinya ia berangkat pagi.
Padahal satu Sekolah juga tahu jika Fauzan adalah Raja bolos dan tukang telat.
Jika Fauzan perhatikan dengan seksama ternyata Kelasnya ini tampak menyeramkan. Kenapa juga Kelasnya berada paling pojok.
PRANG!
"Anjing!!" umpat Fauzan setelah mendengar bunyi benda jatuh dengan keras.
"Jump sker-nya ngeri banget njir," gumam Fauzan sambil mengelus pelan kedua lengannya.
"Bangsat! Kok gue jadi takut."
Dukun palsu seperti Fauzan tengah ketakutan, bahkan bulu kuduknya sudah berdiri. Suasana pagi ini mendung membuat ruangan kelas XII Ips 4 itu gelap.
"Mana nih bocah, pada niat sekolah kagak sih,"
Dengan malas bangkit menghidupkan lampu, memgapa saklar itu berada di luar kelas. Mungkin agar estaetic, batin Fauzan terkikik.
Tapi saat Fauzan hendak berjalan, tiba-tiba lampu menyala. Bagus lah dengan begini ia tak perlu repot-repot.
Tunggi tapi bukannya hanya ada ia sendiri, lalu siapa yang menyalakannya.
Guru?
Tidak mungkin. Bel masuk akan tiga puluh menit lagi. Mungkin ada anak baik hati yang menghidupakan lampu kelasnya karna kasihan padanya.
Jangan-jangan!
Pikiran negatif mulai menyerang Fauzan, sekarang ia benar-benar takut. Apa itu hanti penunggu kelasnya.
Kalau itu benar tolong maafkan Fauzan karna tadi mengumpat.
"Zan."
Fauzan memejamkan matanya sangat erat, ia ketakutan hingga ingin mengompol di celana sekarang. Tapi pasti akan ada berita heboh besok pagi, seorang most wanted di SMA Cendana mengompol karna ketakutan, bisa hancur reputasi play boy cap kadal.
Memikirkan hal itu semakin membuat Fauzan takut saja, bahkan hantu itu tahu namanya. Sepopuler itukah dirinya di Sekolah.
Tunggu ini masih pagi, dan di kelas sebelah juga tampaknya sangat ramai. Ia bisa menjerit dengan keras jika terjadi apa-apa.
Dengan perlahan ia membuka kelopak matanya dengab perlahan, ia sedikit ragu,
Setelah mata Fauzan terbuka lebar, ia semakin kaget karna ada makluk setengah-setengah matang sudah menjadi penghuni tetap di kelasnya.
Siapa lagi kalau bukan Dandi. Laki-laki sedang menatap aneh Fauzan, karna sedaru tadi mulutnya nampak komat-kamit.
"Lo ngagetin gue bangsat," ucap Fauzan
Sekarang paru-paru Fauzan bisa bernafas dengan lega. Tadi, rasanya benar-benar menegangkan bukan?
"Perasaan gue enggak ngapain-ngapain."
"Gak ngapa-ngapain mata lo belekan! Lo ngidupin lampu tiba-tiba."
Dandi tersenyum miring. "Jadi lo takut?"
"Iyalah bego, gue baru tau ternyata kelas kita serem juga ya."
"Sekarang lo jangan takut lagi kan ada gue," ucap Dandi sambil senyum malu-malu.
"Najis! Lo mau gue buang dari jendela."
"Huh...takut," ucap Dandi sambil terkikik. "Zan lo mau ngadain ritual pesugihan ya? Dari tadi mulut lo komat-komit kaya dukun beranak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma[Complete]
Teen FictionKisah seorang remaja menengah SMA yang kehilangan jati dirinya, ia yang harus berpura-pura menjadi orang lain karna sebuah kesalahan. Sebuah rahasia yang akhirnya melenyapkan kepribadiannya, ia yang memiliki sosok lain dalam dirinya, atau orang awam...