"Kenapa jadi kayak gini?"
Gadis yang memakai dress putih selutut ini menatap deburan ombak yang ada di depan sana. Tiba-tiba saja ia terjatuh ke atas pasir karena kaki jenjangnya melemas. Semua ini membuatnya lelah hingga air matanya mengalir deras di pipi. Pikirannya seketika kosong.
Ketakutan terbesarnya kini jadi kenyataan. Ia menangis sendirian di tempat luas ini karena tidak ada orang yang memedulikannya. Semua orang meninggalkannya dan pada akhirnya ia sendirian.
Tidak ada kegiatan yang ia lakukan di malam ini selain menangis di pinggir pantai. Meskipun suara tangisnya kencang, tapi tidak ada yang memedulikannya hingga pada akhirnya ada laki-laki yang meletakkan jas hitam ke bahunya.
Saat itu juga suara tangisnya menghilang. Gadis berambut panjang ini pun menengadah untuk melihat siapa yang berhasil menemukannya di sini. Di waktu yang bersamaan, laki-laki itu pun merendahkan tubuhnya supaya sejajar dengan posisi Carel sekarang.
Kali ini tatapannya berbeda hingga Carel tidak bisa menebak perasaan orang yang ada di hadapannya ini.
"Gimana rasanya ditinggal sendirian?" dia bertanya dengan tatapan dingin yang membuat Carel ketakutan.
Hening.
Tidak ada jawaban dari Carel.
Seketika laki-laki itu pun mendekat kemudian melingkarkan kedua tangannya di bahu Carel. Aroma dari tubuh laki-laki ini yang khas ternyata berhasil membuatnya nyaman. Saking nyamannya sampai tangisnya kembali pecah.
"Walaupun umur kita beda, di mata gua, lo ini tetap perempuan." ucapnya dengan lembut. "Gua yang bakal tanggung jawab."
-Prolog-
Hola! This is my first novel after a long time hiatus. Hope you guys like my novels 🥰
Tinggalin jejak, ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfortunately, I Found You
Teen FictionCarel selalu memegang teguh prinsipnya bahwa ia hanya akan menyukai laki-laki yang lebih tua darinya dengan status sosial yang sepadan dengannya. Namun, ketika sudah mendapatkan hal yang ia inginkan, justru Carel tiba-tiba tertarik dengan Jessen yan...