BAB 37 The Things That Everybody Should Knows

7 2 0
                                    

Sejak hubungannya dengan Gabri terungkap, banyak orang yang tadinya akrab dengannya berubah jadi menjauhinya. Salah satunya Gisa.

Ketika berpapasan dengan Carel biasanya dia akan menyapanya dengan senyuman hangat, tapi pagi ini ketika bertemu dengannya di lorong, kakak kelasnya itu malah berbalik kemudian pergi dengan wajah lesu. Apa hubungannya dengan Gabri semengejutkan itu, kah?

"Carel!" Sapa seseorang dari belakang yang membuat sang pemilik nama pun menghentikan langkah kemudian menoleh.

Ternyata Zaki yang memanggilnya. Di sebelahnya ada Jessen dan mereka terlihat datang bersama. Zaki melihatnya seperti biasa, tapi Jessen justru mengalihkan pandangannya.

"Kenapa?" Balas Carel ke Zaki.

"Gua mau minta tolong." Kata Zaki.

"Bang, gua duluan, ya!" Ujar Jessen sembari menepuk pelan bahu Zaki. Setelah itu, ia melanjutkan langkahnya tanpa melirik Carel sedikitpun. Seolah tidak ada Carel di sini.

Menyebalkan, tapi Carel tau alasan yang membuatnya seperti itu. Makanya ia memilih untuk mengacuhkannya saja.

"Tolong apa?" Carel bertanya ke Zaki.

"Tolong kasih ini ya ke Saline!" Zaki pun mengarahkan sebuah jinjingan yang berbentuk kotak cantik berwarna biru muda. "Hari ini Saline ulang tahun, tapi gua gak berani ngasih langsung."

"Oh, okay." Balas Carel seraya menerima barang yang Zaki berikan. "Bukannya kasih sendiri aja."

"Gua gak bisa natap Saline langsung."

"Lebay lo!" Celetuk Carel.

Jujur saja ia penasaran dengan isi dari kotak ini. Sepertinya isi dari kotak ini adalah kue sebab bagian atasnya ada lingkaran yang memperlihatkan isi dari kotak.

"Gua gak berani ngasih ini langsung soalnya takut ditolak."

"Bilang aja lo gak mau ketauan sama asrama putri lo kalo lagi deketin Saline." Seketika kedua mata Carel pun menyipit.

"Ini cheese cake bukan, sih?"

"Iya, itu cheese cake." Jawab Zaki. "Kue kesukaannya Saline."

Alhasil Carel pun menatap Zaki dengan serius hingga membuat Zaki overthinking dengan apa yang dikatakannya.

"Lo gila, ya?!" Semprot Carel. "Saline itu gak suka keju!" Jelasnya.

"Tapi waktu itu Saline makan cheese cake pas lagi jalan sama gua."

"Saline? Makan cheese cake?" Carel memastikan kembali perkataan Zaki.

"Iya." Jawabnya sembari mengangguk cepat. "Kemaren gua juga ngegojekin Saline burger double cheese, terus pas video call, dia makan burger itu."

"What?" Otak Carel masih berusaha untuk berpikir. "Saline beneran makan keju?" Ia memastikan lagi untuk yang ketiga kalinya.

"Iya. Emang kenapa, sih?" Zaki penasaran.

"Inget ya baik-baik. Saline itu ALERGI KEJU!" Ujar Carel.

"Jadi elo yang kemarin bikin Saline gatal-gatal pas gue ke rumah dia." lanjutnya.

"Beneran dia alergi keju?" Zaki melongo karena saking kagetnya.

Ketika mereka jalan bareng, Saline tampak memakan sepotong cheese cake yang Zaki pesan hingga habis. Begitu juga dengan burger double cheese yang ia kirimkan.

Ah, Zaki baru ingat satu hal sebelum Saline memakan makanan yang ada kejunya itu.

"Pantes sebelum makan, Saline agak ragu. Ternyata dia alergi keju."

Unfortunately, I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang