BAB 14 Just Tell Me

17 3 0
                                    

"Zaki bayar duit kas!" Sena berkacak pinggang di depan Zaki. "Mau gua yang nagih atau Carel?" 

"Carel aja." gurau Zaki. 

"Dih, mau modus lu, ya?" tebak Sena. 

"Belom aja diliatin Gabri." batin Sena sembari mengecek catatan Zaki yang ternyata sudah beberapa minggu tidak membayar uang kas eskul. Pastinya bukan hanya Zaki, melainkan gerombolannya juga seperti dia. 

"Wah, ini sih harus Carel yang nagih." kata Sena. "Carel!" dia langsung meneriaki pemilik nama itu. Carel juga sedang menagih uang kas, tapi bedanya dia ke anak-anak perempuan. Meskipun posisinya sebagai sekertaris, tapi Carel juga ikut membantu Sena karena dipaksa. 

"Kenapa?" Gadis yang poninya dibuat apple hair itu menghampiri Sena. 

"Masa mereka maunya elo yang nagih!" Sena mengambek. 

Lantas Carel pun menatap satu persatu laki-laki yang duduk di depannya ini. Sudah Carel duga pasti ada Jessen di sini, sebab ada Juna. Adik kelasnya itu langsung mengalihkan pandangan begitu Carel menatapnya. Menyebalkan sekali, memang dia pikir, dia siapa? 

"Yaudah kalo gak mau bayar laporin aja ke Gabri." kata Carel. 

"Parah ih, mainnya lapor-laporan ke Gabri." komentar Zaki. 

"Tenang aja pasti hari ini dilunasin, kok! soalnya Jessen yang mau bayarin." perkataan Zikri barusan membuat Jessen langsung memelototinya. 

"Lah, kok, jadi gua, sih?" Jessen protes. 

"Lu kan lagi ulang tahun. Traktirannya bayararin duit kas aja." sahut Zikri. 

"Astaga, gua diem aja difitnah." Jessen menggeleng pelan. 

"Terserah siapa aja yang bayar pokoknya harus bayar sekarang!" perintah Sena. "Apalagi Zaki, nih, paling banyak." 

"Lo duit buat nonton sama Ashley aja, ada. Giliran buat bayar duit kas gak ada." ceplos Carel. 

"Kan yang bayarin Ashley." celetuk Juna. 

"Hah? lo beneran nonton sama Ashley?! Udah gitu Ashley yang bayar?" Carel melotot karena terkejut. Perasaan dia cuma asal bicara. "Kalo masih miskin jangan ngajak anak orang jalan!" 

"Carel ngeri banget mulutnya." komentar Juna. 

"Iya-iya nih, gua bayar." Zaki langsung mengeluarkan beberapa lembar uang dari saku celananya. "Perkara duit kas doang sampe bongkar aib." dumalnya. 

"Lo lagian gak punya duit gaya-gayaan deketin cewek." balas Ashley. 

"Berarti kalo punya boleh, dong?" gurau Zikri. 

"Lo mending hapalin sandi morse aja, deh!" jawab Carel. 

"INI YANG BAYAR CUMA ZAKI DOANG?!" kali ini Sena beneran naik pitam. Alhasil laki-laki yang ada di sini pun mengeluarkan uangnya lalu segera mengantre bayar uang kas ke Sena. 

Sudah mengajak Carel pun dia tetap harus marah-marah supaya para buaya ini mau bayar. Setidaknya mereka mau bayar, bukan malahan meledek Sena. 

.................

Setelah mengumpulkan uang kas yang mereka dapat, Sena dan Carel pun pergi ke ruang eskul pramuka untuk melaporkannya ke sang ketua, yaitu Gabri. Pada saat itu Gabri tidak sendirian, melainkan ditemani dengan teman dekatnya yaitu, Derian. 

Derian ini orangnya sangat peka. Buktinya dia langsung keluar begitu lihat Carel datang. Sebagai orang yang tau tentang hubungan rahasia ini, Sena juga tidak mau berlama-lama di sini. Dia langsung pergi begitu selesai melaporkan tentang uang kas. 

Unfortunately, I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang