Tujuan utama dari acara perkemahan ini adalah pelantikan ketua eskul pramuka. Namun, agendanya bukan hanya itu saja. Ada juga acara lain yang akan dilakukan dan sudah dimulai sejak tadi. Sekarang beralih ke agenda selanjutnya.
Tiap regu harus mengumpulkan bendera yang sudah disebar di tiap tempat jadi, tugas mereka adalah mengumpulkan bendera tersebut. Jangan lupa bahwa ada misi lain yang harus dilakukan jika di bendera tersebut ada kertas.
Kali ini regunya berbeda sebab mereka harus berkeliling hutan. Supaya aman, panitia membagi ulang kelompok secara acak dan satu kelompok berisi laki-laki dan perempuan. Anak kelas sebelas digabung dengan anak kelas sepuluh. Tujuannya supaya saling mengenal juga.
Awalnya Carel cemas kalau dia akan berpisah dari sahabatnya, tapi ternyata makanan yang ia berikan ke Reya ada gunanya. Dia dijadikan satu regu dengan Gabri, Saline, Ashley, Zaki, Zikri, Jessen dan... Nurul. Setidaknya dia sekelompok dengan orang-orang terdekatnya.
"Cie kak Nurul seneng satu regu sama bang Gabri." Zikri menggoda Nurul yang mukanya merah padam.
"Engga tuh, biasa aja." Balas Nurul. Ekspresinya justru berkata sebaliknya.
"Udah jujur aja Nurul. Pasti lo mikirin yang aneh-aneh, kan?" Sahut Zaki.
"Enggak, kok." Jawab Nurul.
"Kasian banget Gabri. Diem aja dipermasalahin." Kata Saline.
"Bukannya pada nyari bendera malah ngomongin yang gak penting." Celetuk Gabri.
Perasaan Carel? Tentu saja senang. Kali ini dia berjalan bersebelahan dengan Gabri tanpa takut ketahuan orang-orang. Toh, di sini hanya berisi orang-orang yang ia kenal jadi, ia dan Gabri santai.
Selain itu, mereka berdua berjalan di paling belakang. Mau mesra-mesraan pun bisa. Tenang saja, mereka tau batasan, kok. Paling ya cuma gandengan tangan sebentar lalu dilepas. Meskipun begitu, keduanya justru senang. Gabri pribadi tidak bisa menyembunyikan senyumnya karena salah tingkah. Lain dengan Carel yang masih bisa akting meskipun sesekali senyum-senyum sendiri.
"Ini yang di belakang aman-aman aja, kan?" Tanya Zaki yang berjalan di depan dengan Jessen. "Gak ada suaranya."
Alhasil mereka semua pun menatap ke arah Carel dan Gabri. Untung saat itu mereka sedang tidak bergandengan tangan jadi, aman-aman saja.
"Aman." Jawab Carel.
"Carel lo mending ada di depan, deh! Kayaknya lo tertekan banget di belakang sama Gabri." Komentar Zaki.
"Pasti kak Nurul setuju banget." Komentar Zikri. "Biar dia ada kesempatan berduaan sama bang Gabri."
"Ya ampun Zikri, aku gak gitu ya!" Nurul berusaha membantah, tapi dia malah menyengir.
"I'm okay. Gabri gak gigit, kok." Kata Carel.
"Duh kok gue curiga, ya." Ucap Zaki.
"Curiga kenapa tuh bang?" Sahut Zikri.
"Gabri kan sama Carel sering berduaan. Alibinya sih ngurusin eskul. Tapi kita mana tau kan kalo-"
"Mending urusin urusan lo aja deh bang ama kak Saline yang gak ada kemajuannya." Potong Jessen.
"Lah, kok nyebut nama gue?" Saline menyahut.
"Kalo gua sebut nama ceweknya bang Zaki yang lain, nanti lo nangis." kata Jessen.
"Fitnah itu gak baik." ucap Zaki.
"Justru kak Saline malah gak percaya kalo lu gak ada cewek. Iya kan, kak?" Jessen pun menoleh ke belakang lalu tersenyum jahil.
![](https://img.wattpad.com/cover/272553765-288-k416656.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfortunately, I Found You
Teen FictionCarel selalu memegang teguh prinsipnya bahwa ia hanya akan menyukai laki-laki yang lebih tua darinya dengan status sosial yang sepadan dengannya. Namun, ketika sudah mendapatkan hal yang ia inginkan, justru Carel tiba-tiba tertarik dengan Jessen yan...