Tidak ada yang berubah meskipun Gabri menyatakan bahwa Carel adalah pacarnya. Mereka tetap bersikap seperti biasa di sekolah meskipun hubungan mereka menjadi buah bibir karena tidak ada yang menyangka.
Bedanya adalah Gabri dan Carel bisa pulang bersama mulai dari parkiran sekolah. Tidak perlu sembunyi-sembunyi seperti dulu. Hanya sampai di situ perbedaannya.
"Nanti tutor aku dateng." kata Gabri seraya mengendarai mobilnya.
"Loh, kalo ada tutor kenapa ngajak aku ke rumah kamu?"
"Tadinya aku mau batalin kelas hari ini, tapi tutor aku udah nyiapin materi buat belajar. Kasian kalo aku main batalin cuma karena mau ngajak kamu ke rumah."
"Iya juga, sih."
Carel tidak marah dengan pernyataan Gabri yang tidak memprioritaskannya sebab prioritas mereka saat ini adalah belajar. Ia bisa paham karena dia pun begitu. Selama Gabri bisa bagi waktu, menurutnya tidak masalah.
"Nanti kamu ikut belajar aja. Aku udah bilang sama tutor aku."
Carel pun menghela napas berat. "Pulang sekolah masih belajar aja."
"Sorry. Next time gak bakal kayak gini lagi." ujar Gabri.
"Aku nemenin aja, deh."
"Up to you, babe. Lakuin hal yang bikin kamu nyaman, tapi gak ganggu orang lain."
"Jangan lupa minggir kalo ada minimarket. Aku mau beli fruit tea."
"Of course, babe."
...............
Seketika Carel membeku setelah membuka pintu rumahnya Gabri. Ia tidak menyangka akan bertemu Rayan di sini atau jangan-jangan dia adalah tutornya Gabri?
"Carel." sapa Rayan meski agak bingung.
"Oh, hai, kak." balas Carel agak kikuk. Ia pun menurunkan tangannya dari pegangan pintu.
Niatnya ingin keluar untuk mengambil sesuatu di mobilnya Gabri, tapi ia mengurungkan niatnya karena bertemu dengan orang yang tidak terduga di depan pintu.
"Kamu ngapain di sini?"
"Eh, Bang Rayan udah dateng." sahut Gabri yang baru saja tiba. "Langsung masuk aja, bang."
"Dia temen yang lo bilang ikut belajar hari ini?" Rayan bertanya ke Gabri.
"Iya, bang." balas Gabri. "Kamu gak jadi keluar, Care?" lanjutnya.
"Ah, iya, jadi." situasi ini benar-benar membuat Carel canggung.
Alhasil ia pun melanjutkan langkahnya lalu pergi ke arah mobil Gabri. Sekarang dia bingung harus bagaimana sebab tanggal sial tidak ada di dalam kalender. Untungnya Carel membawa ponsel jadi, ia bisa menghubungi bestienya untuk meminta saran.
Setelah masuk ke dalam mobil ia pun mulai mencari bantuan lewat ponselnya. Namun, sebelum itu ia harus menghubungi Rayan terlebih dahulu. Tujuannya untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan sebab Carel sedang buntu.
Kak Rayan
Kita pura-pura gak kenal ya kak
Loh, emang kenapa?
Lakuin aja.
Barulah setelah ini, ia mengirimkan chat ke grup obrolannya dengan Saline dan Ashley.
Hot Gurls Only
NEED SOME HELP!
Ternyata kak Rayan guru lesnya Gabri dan sekarang gue lagi di rumahnya Gabri buat belajar bareng.
What should i do?
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfortunately, I Found You
Roman pour AdolescentsCarel selalu memegang teguh prinsipnya bahwa ia hanya akan menyukai laki-laki yang lebih tua darinya dengan status sosial yang sepadan dengannya. Namun, ketika sudah mendapatkan hal yang ia inginkan, justru Carel tiba-tiba tertarik dengan Jessen yan...