BAB 35 Another Side of Me

12 2 0
                                    

Acara perkemahan serta pelantikan ketua pramuka yang baru selama dua hari satu malam itu pun akhirnya selesai. Acara berjalan lancar meski sempat ada sedikit kendala.

Syukurlah sekarang Carel sudah tiba di halaman depan sekolahnya sebab ia baru saja turun dari bus bersama dengan Saline dan Ashley. Kepalanya agak pening karena baru bangun tidur, tapi ia masih kuat berjalan.

Sembari berjalan ke sisi halaman, ia berusaha menghubungi papanya untuk menjemput dia yang tidak mungkin pulang sendiri. Terkadang Carel menguap, karena masih mengantuk.

"Supir gue udah dateng. Ayo Shley balik." Kata Saline. "Lo mau bareng juga gak, Care?" Ajaknya.

Carel pun menggeleng pelan. "Gue dijemput papa." Jawabnya.

"Oh gitu, kita tungguin deh sampai papa lo dateng " kata Ashley.

"Gak usah. Duluan aja. Gue tau kalian capek." Kata Carel.

"Gak papa, Care." Kata Ashley.

"Iya, lo gak papa. Itu si Saline udah ngantuk banget. Duluan aja gak papa." Ucapnya.

"Sorry ya, Care, kita duluan." Tutur Saline disertai rasa bersalah.

"Santai aja."

"Bye, Care." Ucap Saline dan Ashley secara bergantian kemudian berlalu.

Carel pun mengecek ponselnya sebab panggilannya belum diangkat juga. Tumben papanya tidak langsung mengangkat telponnya. Butuh waktu sebanyak dua kali hingga akhirnya papanya menerima panggilannya.

"Halo pa, papa yang jemput Carel, kan?"

"Maaf ya, Carel. Papa lagi perjalanan ke luar kota karena ada urusan mendadak. Papa udah suruh Rayan jemput kamu, kok!" Ucap papanya dari telpon.

Sebenarnya Carel sedih, tapi dia memilih untuk tidak memperpanjang masalah ini. Dia mengiyakan perkataan papanya kemudian menutup panggilannya.

Tau begitu, dia mengiyakan tawaran Gabri untuk pulang bareng daripada celingak-celinguk mencari keberadaan Rayan. Sebelum Saline menawarkan pulang bareng, Gabri sudah duluan mengajaknya. Lebih tepatnya ketika keluar dari tol.

Ia pun berjalan sedikit ke depan sembari mengedarkan pandangan ke sekitarnya yang ramai. Tak lama kemudian, ia menemukan keberadaan Rayan. Pria berkaos hitam yang berdiri di depan mobil itu terlihat seperti sedang mencari seseorang. Tanpa memanggil Rayan, ia pun segera menghampirinya sebelum ada paparazi.

"Udah nunggu lama, kak?" Ujar Carel begitu tiba.

"Eh, ternyata kamu udah turun dari bus." Rayan jadi sumringah begitu orang yang dia cari ada di sebelahnya. "Ayo masuk!" Ucapnya kemudian membukakkan pintu untuk Carel.

"Care, kamu tunggu di sini sebentar, ya! Aku mau ketemu sama seseorang dulu." Ujarnya dengan antusias.

"Okay." Balas Carel singkat seraya meletakkan tasnya ke kursi belakang.

Carel yang lelah pun memilih untuk memejamkan matanya begitu duduk di dalam mobil. Aroma lavender di dalam mobil ini memberinya rasa nyaman disertai rasa mengantuk. Oleh sebab itu, Carel merasa nyaman ada di sini.

Suara pintu mobil yang ditutup, sedikit membangunkannya hingga ia melirik ke sebelahnya. Ia lihat ada Rayan di sampingnya yang tengah memakai seat belt. Namun, ia dengar suara pintu yang ditutup sebanyak dua kali di waktu yang berbeda.

Merasa diperhatikan, Rayan pun menoleh ke Carel dengan senyuman hangatnya.

"Kamu tadi tidur?" Tanya Rayan.

Carel pun mengangguk sebagai jawaban.

"Ini tas kayak gua kenal." Ucap seseorang dari belakang.

Alhasil Carel pun menoleh ke belakang. Pupilnya langsung membesar begitu mendapati laki-laki yang ia kenali duduk di kursi belakang. Begitu juga dengan laki-laki itu yang langsung membeku begitu melihatnya.

Unfortunately, I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang