Part 1

6K 328 39
                                    

Andin, Elsa dan Papa Surya tinggal bersama dalam sebuah apartement. Sebenarnya, Papa Surya punya rumah di daerah Jakarta Selatan. Namun sejak dia bercerai dengan istrinya, dia tidak pernah tinggal disana lagi.

"Pah, besok aku ada ngedate sama cowok aku.. Namanya Dito" ucap Elsa.
"Iyaa, hati-hati ya sayang" ucap ayah 2 anak itu.

"Andin, ga ada ngedate juga nih?" tanya Papa Surya.
"Mba Andin sibuk ngerjain skripsi pah" ucap Elsa.
"Gapapa, artinya Andin semangat buat nyelesain kuliahnya" ucap Papa Surya.

"Lagian aku masih muda kan pa.. Bisa besok-besok lah kalau ngedate" ucap Andin.
"Iya nak.." ucap Papa Surya.

Di rumah konglomerat besar, Brilian Hartawan Alfahri. Rumah besar bernama Anggrek Indah itu, sudah berusia kurang lebih 24 tahun.

"Al, besok Papa mau ketemuan sama temen Papa di kampus Nusatu" ucap Papa Hartawan.
"Dia tuh dulunya bisnis jam tangan juga, merk Fessya, tapi sekarang yang ngurus anaknya" ucap Papa Hartawan lagi.
"Yaudah, trus kenapa?" tanya Aldebaran.

"Kamu ikut lah Al.. Sekali-sekali temenin Papa" ucap Papa Hartawan.

"Yaudah iyaa, Al ikut" ucap Al.
"Nah gitu dong" ucap Papa Hartawan.

"Roy pernah kesini lagi pa?" tanya Al.
"Belum sih, dia suka tinggal di apartement. Yaa mungkin ga berisik kan" ucap Papa Hartawan.
"Iya pa" ucap Al.

Roy, tinggal di apartement terbesar se Jakarta Pusat. Apartement yang sama yang dihuni oleh Andin dan keluarganya.

Keesokan harinya...

"Ok Ario, nanti kita bicarakan lagi.." ucap Papa Hartawan.
"Iya Har.. Sorry saya ada urusan mendesak soalnya" ucap Ario, teman Papa Hartawan.

"Gapapa Ario, saya tau kok" ucap Papa Hartawan.

Papa Hartawan pamit pulang kepada temannya, Ario.

Saat Al dan Papa Hartawan akan pulang, ternyata cuaca sedang hujan lebat.

"Ya Allah pa, hujan.. Mana jauh lagi mobil kita" ucap Al.
"Iya Al.." ucap Papa Hartawan singkat.

"Yaudah, kalau gitu.. Aku naik dulu, trus nanti aku bawa mobilnya kesini ya. Papa tunggu sini" ucap Al.
"I.. Yaudah, hati-hati ya" ucap Papa Hartawan.

Aldebaran pergi mengambil mobilnya. Lalu menyusul ke Papa Hartawan. Namun, Al melihat seorang perempuan sedang terjebak hujan dan tidak bisa pulang. Perempuan itu adalah Andin.

"Al itu perempuan kasian deh, hujan.. Dia pulang naik apa, kita anter aja gimana?" tanya Papa Hartawan.

"Boleh pa, yaudah" ucap Al.

Lalu Al mendekati perempuan itu dengan mobilnya dan menawarkan tumpangan. Al membuka kaca mobilnya.

"Mba saya anter ya" ucap Al.
"Oh, gausah mas.. Saya bisa pulang sendiri" ucap Andin.
"Gapapa mba, naik aja" ucap Al.

Akhirnya Andin naik ke mobil Al. Duduk di kursi belakang.

"Rumah Mba dimana?" tanya Al.
"Mm saya tinggal di apartement Dominic di jalan Kapten 3 mas" jawab Andin.

"Ooh apartement Dominic" ucap Papa Hartawan.

"Anak kedua saya disana juga, dia lebih senang di apartement. Lebih tenang katanya" ucap Papa Hartawan.
"Oohh" balas Andin.

Lalu Papa Hartawan menoleh ke belakang, melihat perempuan rambut pendek itu.

"Oh, bapak pengusaha jam tangan terbesar di Asia Tenggara kan?" tanya Andin.
"Iya, saya Brilian Hartawan Alfahri" ucap Papa Hartawan.

FOREVER : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang