Part 45

2.5K 286 32
                                    

"Dapet ngga mas?" tanya wanita cantik dengan baju berwarna abu hampir gelap itu.
"Ada sih, tapi nanti sore.." jawab Al.

"Gapapa lah mas, daripada ngga sama sekali" ucap Andin.
"Iya Al.. Gapapa, tenang aja lo, tiket gue mau gue bayar sendiri" ucap Roy.

Aldebaran mengerutkan alisnya, "Serius?" tanyanya.

"Iyaa, gue gamau ngerepotin lagi.. Udah bikin ketinggalan pesawat, malah minta dibayarin lagi" ucap Roy.
"Yaudah kalau gitu, makasih ya udah pengertian" ucap Al.
"Sejak kapan sih gue ngga pengertian?" tanya Roy.

"Hmm mulai kepedean" ucap Al.
"Orang gue dari dalem perut Mama udah pengertian.. Buktinya, gue ngga nakal, ngga pernah nendang Mama, bahkan gue ngga bikin Mama kontraksi makanya Mama di operasi" ucap Roy.

"Iya deh iya, suka-suka lu" ucap Al.

"Gue mau telepon Mama deh" ucap Roy.
"Astaga, gue sampe lupa ngabarin mama" ucap Al.
"Yaudah nih gue mau kabarin" balas Roy.

On video call
"Hai ma!"
"Hai Roy kenapa?"
"Kita ketinggalan pesawat ma"
"Ketinggalan?! Kok bisa?"
"Karna Al lambat!" seru Roy yang membuat semua yang mendengar terkaget dan tertawa puas.

"Astagaa, Al apa kamu?
"Al sama aku hehe"
"Tuhkan.. Udah pesen tiket lagi?"
"Udah maa"
"Oiya Al pasti cari jam ini kan?" tanya Mama Rossa menunjukkan jam tangan ke kamera.
"Iya ma kok tau?!" tanya Al saat melihat jam yang ia cari tadi pagi.
"Tadi Kiki beresin kamar kalian, berantakan banget.. Trus nemu jam kamu dibawah kasur"
"Kok bisa ya dibawah kasur?" tanya Al.

"Sstt udah, abis kuota gue nanti" ucap Roy.
"Ck! Pelit" ucap Al.

"Yaudah kalau gitu, take care"
"Iya maam"
On video call

Setelah memesan tiket pesawat kembali, Aldebaran, Andin dan Roy akhirnya masuk ke dalam Bandara. Sungguh perjalanan yang penuh drama.

Tepat pukul 2 sore, mereka akhirnya check-in. Tak lama setelah itu, Aldebaran menyuruh Andin, Roy serta bayi kecil mereka menunggu dulu sebentar di sebuah meja di cafe. Pria itu ingin pergi ke toilet.

Andin duduk di meja itu sambil melihat kanan dan kiri siapa tau ada yang bisa dimakan. Tiba-tiba, seorang wanita duduk di dekat meja Andin dan Roy.

Wanita dengan kerudung hitam itu bersama seorang pria muda, mungkin anaknya. Dia dibantu anaknya untuk duduk. Namun pria yang tadi bersama wanita itu pergi meninggalkannya. Disaat bersamaan, Arthur bangun dari tidurnya dan menangis kencang.

"Aduh nangis, Roy tolong ambilin botol susu Arthur di tas itu ya" pinta Andin.

Roy membuka tas berisi perlengkapan Arthur dan mengambil botol susunya. Dia memberikannya kepada Andin, "Ini kan?" tanyanya.

"Iya, makasih ya" balas Andin.

Wanita yang duduk tak jauh dari mereka, melihat Andin dan Roy bak suami istri. Dia berjalan pelan mendekati Andin dan Roy.

"Suaminya ya neng?" ucap wanita itu.

Andin sedikit terkekeh mendengar pertanyaan wanita itu, "Oh bukan bu.. Suami saya lagi di toilet" balas Andin.

FOREVER : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang