Part 14

3.1K 270 25
                                    


(Cicilan sebelum PTS lunas, mungkin up tapi ga tentu ya, kalau votenya rame bakal ku up di tengah PTS)

Aldebaran tiba di kantor. Hari ini, Papa Hartawan tidak diizinkan Al ke Barata Royal. Saat ini Papa Hartawan sedang bermain golf bersama teman-teman lamanya.

Andin hanya bertiga di rumah, bersama Mama Rossa dan asisten rumah tangga mereka, Kiki.

Di kantor Al, langsung bertemu Rendy.
“Ren, cepet banget kamu“ ucap Al.
“Iya Pak, saya mau bilang kalau tiket ke Singapura bapak sudah saya pesan kan besok penerbangan jam 9 pagi” ucap Rendy.

“Sudah kamu pesankan? Kenapa kamu pesen? Kan saya belum nyuruh” tanya Al.
"Iya Pak, sudah saya pesan kan, karena mumpung promo pak, yang memesan dapet voucher” ucap Rendy.

“Hmmm promoo yaa, yaudah kalau gitu” ucap Al.

Rendy meninggalkan Aldebaran. Aldebaran buru-buru masuk ke ruangannya. Dia merogoh saku jadi nya dan menelepon Andin.

On call
"Halo Ndin"
"Hm halo kenapa?"
"Ternyata Rendy udah pesen tiket buat aku ke Singapura besok gapapa ya?"
"Hm yaudah, kalau udah dipesenin, jangan lama-lama, jangan liatin cewek terus-terusan, jangan lupa makan, jangan begadang"

"Belum juga pergi Ndin"
"Gapapa, aku ngingetinnya dari sekarang"
"Ok, kamu baik-baik dirumah"
"Iyaaa"
Off call

Papa Hartawan bertemu dengan teman-teman lamanya di lapangan golf.

“Hartawan, kamu udah ngga megang Barata Royal lagi?” tanya Bambang.
“Ngga kok.. Sekarang yang lebih sering megang itu anak saya, Aldebaran” ucap Papa Hartawan.

“Ohh Aldebaran.. Sudah nikah belum dia? Anak saya cewek kuliah tahun kedua” ucap Bambang.
“Emangnya kenapa kalau belum nikah? Mau dijodohin?” tanya Suryanto.

“Iya” balas Bambang.
“Aldebaran sudah menikah.. Baru beberapa minggu yang lalu” ucap Papa Hartawan.
“Oh ya?” tanya Suryanto.
“Yaa gagal deh ngejodohin Venna sama Al” ucap Bambang.

“Tinggal tunggu cucu Hartawan mah” ucap Suryanto.
“Tapi istrinya Al itu masih kuliah, yaa lagi nyusun. Jadi saya masih santai aja, masih muda kan dia” ucap Papa Hartawan.

---

Aldebaran belum juga pulang. Tak biasanya dia lembur hingga malam.

“Kok Mas Al belum pulang sih” gumam Andin.

Tiba-tiba terdengar suara berat khas Aldebaran bersama Papa Hartawan di ruang tengah.

“Mas Al pulang!” seru Andin.

Andin berlari keluar kamar dan langsung memeluk sang suami.

“Maaaassss” seru Andin sambil berlari.

“Kamu kenapa? Kok langsung meluk aku gitu?” tanya Al.
“Kamu lembur kok ngga bilang sama aku?” tanya Andin.

“Jawab pertanyaan aku dulu kek”
“Iyaa maaf ya.. Tadi aku mau bilang ke kamu tapi tanggung cuma bentar doang” ucap Al.
“Lain kali bilang sama istri kalau mau lembur!” ucap Andin.
“Iyaa kan aku udah minta maaf” ucap Al.

“Al ngga bilang ke kamu dia mau lembur Ndin?” tanya Papa Hartawan.
“Iya paa, kan aku khawatir.. Bilang kek mau lembur, pulang telat” ucap Andin.
“Parah banget sih Al.. Gaboleh gituu” ucap Papa Hartawan.
“Iyaa paa” balas Al.

FOREVER : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang