Part 30

3.1K 283 9
                                    

Sebelum baca, jangan lupa vote dulu terimakasih
.
.

Andin menuju ke kamarnya dan memanggil-manggil nama suaminya dari depan kamar mandi.

“Mas! Mas Al!” seru Andin.
“Iya Ndin kenapaa?” balas Al.
“Ada orang mau ketemu kamu mas” ucap Andin.
“Siapa?” tanya Al.
“Perempuan, sekretaris kamu mungkin” ucap Andin.
“Oiya bentar” ucap Al.

Aldebaran keluar kamar mandi menggunakan handuk yang menutupi setengah badannya.

“Tumben banget pagi-pagi, Feli dateng kesini” ucap Al.
“Gatau” balas Andin.

Beberapa menit kemudian, Al menuju ke halaman untuk menemui perempuan yang dimaksud. Tanpa Al mengetahuinya, Andin mengikuti suaminya dan berdiri dari jauh memantau sang suami dengan perempuan itu.

“Michelle?!”
“Mau apalagi kamu?” tanya Al.

“Tega banget kamu sama aku Al.. Tega kamu menyakiti wanita seperti aku Al”
“Dengan mudahnya kamu menikah, jelas-jelas aku udah mencintai kamu sejak SMA” ucap Michelle.

Aldebaran berucap, “Tapi kamu mengonsumsi narkoba!”
langsung dipotong oleh Michelle.

“Itu masa lalu, jangan diungkit lagi.. Kita bisa buka lembaran baru Al” ucap Michelle.

Andin terkejut mendengar ucapan Al tentang Michelle.

“Jadi, Michelle adalah orang yang mencintai Mas Al sejak SMA” batin Andin.

“Kenapa Al? Kenapa kamu tega ngelakuin ini sama aku? Kenapa?!” tanya Michelle.

“Serendah apa harga diri saya, mau menikahi mantan narapidana kasus narkoba?! Saya masih punya harga diri Michelle! Saya sekolah tinggi-tinggi, setelah sukses saya menikahi mantan napi? Lucu sekali jalan pikiranmu Michelle” ucap Al.

“Tapi kamu nyakitin aku Al!” ucap Michelle.
“Sakit hati masih bisa diobati Michelle.. Tapi nggak dengan harga diri saya, apa bisa harga diri saya kembali setelah saya menikahi mantan narapidana kasus narkoba?! Nggak Michelle!”

“Andai kamu tau, dari awal saya tidak pernah mencintai kamu Michelle.. Walaupun orang tua kita merestui hubungan kita” ucap Al.

“Soal narkoba itu, aku khilaf Al.. Khilaf.. Aku tau itu benda yang diharamkan penggunaannya di negara kita, tapi karna keadaan yang memaksa aku menggunakan benda itu” jelas Michelle.
“Khilaf? Khilaf nggak seperti ini Michelle, kamu itu memang sudah melampaui batas kamu sebagai wanita” ucap Al.

“Uya! Yudi! Buka gerbangnya, wanita ini mau pulang” seru Al.
“Baik Pak” ucap Uya dan Yudi.

Aldebaran pergi meninggalkan Michelle di halaman rumah.

“Al!! Kita belum selesai!”
“Aldebaran!” seru Michelle.

Tangis Michelle pecah saat Aldebaran berjalan masuk ke rumah. Pria itu menoleh ke belakang dan melihat wanita yang menangis itu.

Aldebaran berbalik badan mendekati Michelle.

Andin bergegas kembali masuk ke rumah.

“Siapa Ndin?” tanya Mama Rossa.
“Em, yang ku denger ma.. Temen Mas Al, namanya Michelle” jawab Andin.
“Michelle?” tanya Mama Rossa.

Andin mengangguk pelan.

“Kamu tau Michelle itu siapa?” tanya Mama Rossa.
“Yang aku denger, temen SMA Mas Al.. Dia suka sama Mas Al” ucap Andin.
“Kamu jangan cemburu ya, memang kamu yang berhak dapetin Al.. You deserve him Ndin” ucap Mama Rossa.
“Ngga kok ma, aku ga cemburu” ucap Andin.
“Baguslah sayang” ucap Mama Rossa.

FOREVER : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang