Part 47

2.3K 281 19
                                    

Andin berjalan ke kamar mandi. Disaat bersamaan pria tampan rupawan itu melepas jas nya dan langsung berbaring tepat di sebelah Arthur. Al mengelus pelan kepala bayi kecil itu, dan mencium pipi tembamnya sekilas.

Andin keluar dari kamar mandi. Tak ada ekspresi wajahnya. Dia langsung berbaring menghadap sang suami di sisi lain tempat tidur. Aldebaran pun tak menghiraukan istrinya.

"Mas" panggil Andin.
"Hm kenapa?" tanya Al menanggapi.
"Kamu jangan marah ya, aku salah"
"Aku minta maaf ya" ucap Andin.
"Lain kali hati-hati" ucap Al.
"Iya mas, lain kali aku hati-hati" ucap Andin.

Aldebaran bangkit dari tempat tidur, "Tunggu sebentar"

Pria itu melangkahkan kakinya ke pintu yang terhubung dengan kamar adik lelakinya, Roy.

Al mengetuk pintu kamar Roy, "Roy! Roy!" seru Al.

"Apa sih malem-malem ganggu?!" seru Roy di kamarnya.
"Buka bentarr!" pinta Al.

Dengan terpaksa, Roy membuka pintu kamarnya.

"Apa?!" tanya Roy.
"Yang tadi" ucap Al.
"Yang tadi apa?" tanya Roy.
"Ck gue aja yang ambil" ucap Al masuk ke kamar Roy.

Roy menggaruki kepalanya, "Yang tadi yang mana sih?"

Aldebaran membawa sebuah kotak dari kamar Roy, "Oohh yang ini" ucap Roy.

"Makasih udah dibawain" ucap Al.
"Hm" balas Roy menutup pintu kamarnya.

Andin memerhatikan suaminya dari kejauhan, "Apa sih itu mas?" tanya Andin.

Al duduk di pinggir tempat tidur. Andin pun mendekati suaminya. Pria itu mulai membuka kotak putih yang dibawanya.

"Sini kamu" ucap Al.
"Apa sih?" tanya Andin.

Aldebaran mengangkat benda yang berada di kotak putih itu, "Nih buat kamu" ucapnya.

Pria itu memberikan Andin benda yang memiliki 2 sisi itu, sebuah laptop idaman Andin.

"Laptop? Buat?" tanya Andin.
"Buat kamu, untuk kerja, atau untuk nonton film.." ucap Al.
"Kamu kok tau, aku mau laptop ini?" tanya Andin.
"Tau lah, apa sih yang saya ngga tau, terutama soal kamu" goda Aldebaran.

Andin mencubit pinggang suaminya, "Ihh makasih yaa, aku mau ini tuh sebenernya udah lama.. Tapi karna laptop aku masih bagus, jadi aku belum beli"

"Kenapa ditunda-tunda?" tanya Al.
"Ya karna yang punya aku masih bagus" ucap Andin.
"Kalau mau tuh beli aja, gausah nunggu rusak" ucap Al.
"Iyaa, makasih yaa" ucap Andin.

Aldebaran tersenyum, "Sama-sama.. Makanya tadi aku suruh Roy jemput di lobby biar dia bawain dulu.. Eh kebetulan kamu bikin salah, yaudah taruh di kamar Roy dulu" ucap Al.

"Ngungkit.. Kan udah minta maaf tadi.." ucap Andin.
"Iyaaa" balas Al.

Andin menarik suaminya ke dalam pelukannya, memeluknya erat. Saat itu pula, Aldebaran mencium kening sang istri.

"Nih pegang, saya mau bersih-bersih dulu" ucap Al.
"Iya ih kamu, baru pulang langsung naik ke kasur.." ucap Andin.
"Kan kangen, sama anaknya.."

Belum selesai Aldebaran berbicara, Andin memotong ucapan sang suami, "Sama mamanya? Nggak?" tanya Andin.

"Belom selesai ngomong.. Iyaa sama kamu juga" ucap Al.
"Yaudah sana ih ganti baju, kotor" ucap Andin.

Aldebaran berdiri lalu berjalan ke kamar mandi. Andin masih kegirangan diberikan sebuah laptop idamannya sejak bulan lalu.

"Sweet banget sih mas, ga ngerti lagi aku" ucap Andin.

---

Esok paginya, entah kenapa Aldebaran bangun lebih dulu daripada sang istri. Pria itu keluar dari kamar mandi dan membangunkan Andin.

FOREVER : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang