Part 18

3.3K 279 41
                                    

Vote dulu jan lupa :)

"Oiya mas aku sampe lupa telepon Papa" ucap Andin.
"Telepon dulu sana" ucap Al.

Andin mengambil ponsel yang ada di dompet miliknya.

On call
"Halo pa assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam nak"
"Pa aku mau ngabarin, mungkin papa udah tau dari postingan instagram aku.. Aku hamil pa"

"Iya papa udah liat, selamat ya nak.. Papa doakan kamu sama cucu papa disana sehat terus ya"
"Makasih paaa"

"Kapan-kapan kamu main dong kesini, papa suka kesepian tau"
"Emangnya Elsa kemana pa?"

"Elsa ada, cuma kadang dia nginep di rumah temennya"
"Ohhh kapan-kapan ya Andin kesana, yaudah pa kalau gitu, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Off call

"Udah mas yuk kita pulang" ucap Andin.
"Iyaa" balas Al.

Al menurunkan rem tangannya dan menginjak gas mobil itu. Aldebaran dan Andin dalam perjalanan pulang.

---

Malam harinya, Al dan Andin sudah mapan di tempat tidur. Mereka bersandar di headboard. Aldebaran begitu sumringah. Beberapa kali dia mengelus perut Andin yang masih rata. 

"Kita udah tidur bertiga ya?" ucap Al.
"Kok bertiga?" tanya Andin.
"Ya bertiga dong, saya, kamu, anak kita" ucap Al.
"Bener juga kamu" ucap Andin seraya tertawa.

"Coba cium" ucap Andin.

Dengan cepat, Aldebaran mencium bibir merah merona Andin.

"emph mas"

Aldebaran melepaskan ciuman indah itu.

"Aku minta cium anaknyaa, bukan cium aku" ucap Andin.
"Loh kamu ga bilang" ucap Al.

Aldebaran mendekat dan mencium perut rata Andin. Dia menciumnya selama beberapa detik. Tanda bahwa ia sangat mencintai anak pertamanya.

"Nak, lihatlah.. Mama dan Papa sangat mencintai kamu. Izinkan Mama dan Papa menjaga dan melindungi kamu sepenuh hati kami, sekuat tenaga kami. Hingga kamu tumbuh menjadi anak yang sukses dan berbakti kepada orang tua" batin Andin.

Andin mengelus tengkuk Aldebaran yang masih tertunduk di perut Andin. Dia masih menciumi perut Andin.

"Tidur yuk, inget gaboleh bega??" ajak Al.
"Iyaa gaboleh begadang" ucap Andin.

Aldebaran dan Andin membaringkan tubuhnya di tempat tidur itu. Lalu Andin langsung memeluk pria tampan di sebelahnya. Dengan senang hati, Aldebaran juga memeluk Andin sangat erat.

---

Sabtu pagi yang cerah, Al masih terlelap di tempat tidur. Hari ini hari libur baginya. Hingga mentari telah menyoroti kamarnya, Al merasa silau. Matanya menyipit, menghindari silaunya mentari pagi. Saat dia melirik ke sebelahnya, tak ada Andin disana.

"Andin mana?" tanya Al pada diri sendiri.

Pria itu bergegas bangkit dan keluar kamar. Dia menuju ke ruang makan. Namun tak ada seorangpun disana.

Tiba-tiba Andin, Mama Rossa, Papa Hartawan dan Roy keluar dari bawah meja makan bersamaan.

"Surprise!!" sorak mereka.

Aldebaran bingung dan mengernyitkan alisnya.

"Happy Birthday Al!" seru Roy.
"Iya mas, Happy Birthday sayang" ucap Andin.

FOREVER : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang