Part 33

2.4K 256 35
                                    

Tak lama kemudian, operasi telah selesai. Suster dan dokter mendorong ranjang Aldebaran ke ruang ICU. Papa Hartawan menghubungi Andin kalau Aldebaran sudah selesai operasi.

“Alhamdulillah operasinya selesai, semoga kamu cepet pulih ya putra papa” batin Papa Hartawan

===

Andin merasa lega mendengarnya. Meskipun masih terasa cemas, tapi setidaknya dia sedikit tenang dari sebelumnya. Wanita itu memberi tahu sang Papa yang setia menemaninya di rumah.

Papa Surya juga merasa lega saat mendengar itu. Tinggal menunggu Aldebaran siuman dari biusnya.

“Alhamdulillah kalau operasinya berjalan lancar” ucap Papa Surya yang duduk di sebelah putrinya. Pria yang menjadi mertua Aldebaran itu memeluk Andin erat.
“Iya pa, Alhamdulillah” ucap Andin.

---

-RS Jakarta Healthy-
Roy tak sanggup melihat kondisi Aldebaran yang diperban kepalanya. Pria yang menjadi putra kesayangan Mama Rossa itu memilih untuk tertinggal saat membawa Al ke ruang ICU.

Di ruang ICU, Mama Rossa hanya menatap Aldebaran dari kaca bening itu.

“Al.. Kamu adalah anak Mama yang paling mandiri. Jarang sekali kamu sakit. Kalau kamu sakit pun, kamu tetap akan bekerja meskipun dari rumah. Dan sekarang Mama percaya, kalau kamu bisa lewatin ini Al.. Mama, Papa, Andin, Roy dan Arthur anak kamu.. Nungguin kamu sadar dan kamu pulang ke rumah. Kita kumpul bersama lagi” batin Mama Rossa.

---

Hari semakin gelap, Aldebaran belum juga siuman. Tapi, Mama Rossa masih yakin, Aldebaran pasti sembuh dengan cepat.

Malam itu, Andin meminta Papa Hartawan video call agar dia bisa melihat sang suami dari layar ponsel. Papa Hartawan menuruti kemauan menantunya.

“Mass.. Yang semangat ya kamu, aku sama Arthur nungguin kamu di rumah. Kita kumpul bareng lagi ya nanti. Kamu tau gak mas? Aku ga nangis loh saat aku mendengar ini semua dari Rendy. Aku kuat kan mas? Karena aku yakin kalau kamu juga kuat. Makanya kamu bangun ya, biar kamu bisa liat kalau istri kamu itu kuat mas, yang semangat ya.. Kamu gausah khawatir sama aku di rumah, aku di rumah ditemani papa..”

“Cepet siuman ya sayang.. I love you, aku sama Arthur tunggu kamu di rumah” ucap Andin dari video call.

Papa Hartawan yang melihat betapa tegarnya Andin sebagai istri Aldebaran sangat sedih. Namun pria itu berusaha menahan air matanya saat bicara dengan Andin di video call.

On video call Papa Hartawan & Andin
“Sayang, kamu yang sabar ya.. Ga lama pasti Al siuman. Al itu kuat nak” ucap Papa Hartawan.
“Iya pa, aku tau Mas Al itu kuat.. Dia pasti sembuh” balas Andin.

“Kamu terus berdoa aja buat Al.. Kalau nanti ada perkembangan Papa kabari ya. Papa kamu kalau mau tidur disana gapapa, minta sama Kiki beresin kamar tamu ya. Roy juga nanti pulang kok buat jagain kamu sama Arthur” ucap Papa Hartawan.
“Iya pa..” balas Andin.

“Bye sayang” ucap Papa Hartawan.
“Bye pa” balas Andin.
Off video call Papa Hartawan & Andin

===

Keesokan harinya, Aldebaran masih belum siuman. Padahal dokter mengatakan kalau seharusnya efek biusnya sudah habis tadi malam.

“Mohon maaf Pak, bu.. Pasien masih belum siuman, padahal seharusnya efek bius sudah habis tadi malam..” ucap dokter.
“Saya yakin anak saya pasti siuman!” ucap Papa Hartawan yakin.
“Iya Pak, mudah-mudahan” ucap dokter.

FOREVER : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang