Tepat pukul 9, Aldebaran ada meeting dengan perusahaan Axlen Watch, perusahaan jam tangan yang akan berkolaborasi dengan Barata Royal.
Pria itu meeting ditemani oleh asisten pribadi nya, Rendy. Mereka meeting di Greenland Cafe.
===
Seperti biasa Andin sedang bersantai setelah berjemur dengan Arthur tadi pagi. Andin mengambil ponselnya dan membuka galeri.
Dia membuka sebuah video saat Aldebaran mengazani Arthur. Ya Andin sengaja meminta sang suami merekam momen indah itu.
-Flashback On-
“Ndin saya adzani anak kita dulu yaa” ucap Al.
“Iya mass” balas Andin.“Oiya mas”
“Kenapa?” tanya Al.
“Aku mau kamu rekam waktu kamu adzani anak kita ya..” pinta Andin.
“Buat?” tanya Al.
“Disimpen aja, biar kelak bisa diliat lagi” jawab Andin.
“Yaudah nanti saya rekam ya” balas Aldebaran.-Flashback Off-
“Ntah kenapa, setiap aku liat lagi rekaman ini, rasanya hatiku adem sekali.. Suara Mas Al begitu nyaman sekali” batin Andin.
Setiap kata adzan yang dilantunkan oleh Aldebaran itu membuat semua yang mendengarnya terharu akan kemerduan suara pria itu.
Berulang kali Andin mendengarkan lantunan adzan dari sang suami. Tak terasa wanita itu pun tertidur.
Aldebaran dan Rendy akhirnya selesai meeting dengan pemilik perusahaan Axlen Watch. Kedua pria itu bangkit dari tempat duduk.
“Ren kamu bayar ya, ini uangnya” ucap Aldebaran mengeluarkan 3 lembar uang 100 ribu rupiah dari dompetnya.
“Baik pak” ucap Rendy.Rendy berjalan menuju kasir cafe. Begitupun Aldebaran, pria itu berjalan menuju pintu keluar Greendland Cafe.
Di luar, ada seorang wanita dikerumuni oleh 3 pria berlagak preman dengan kalung yang melingkar di lehernya.
“Bayar hutang kamu!”
“Saya belum punya uang, nanti pasti saya bayar kok”
“Ga ada! Pokoknya bayar!”
“Beneran saya belum punya uang buat bayarnya!”Aldebaran menghampiri kerumunan itu.
“Ada apa ini?” tanya Al.
“Siapa lu? Bukan urusan lu ya ini, ini urusan kita sama wanita ini” ucap salah satu preman yang botak.
“Apa masalah kalian sama wanita ini?!” tanya Aldebaran.
“Dia belum bayar hutangnya! Dan kami ingin menagih hutang itu” ucap preman dengan rokok yang masih menyala di bibirnya.“Berapa hutangnya?!” tanya Aldebaran.
“Gausah sok sok an tanya berapa hutangnya. Emangnya lu bisa bayar hah?!” tanya preman botak.
“Saya bisa bayar.. Bilang, berapa hutangnya?” tanya Al.
“3 juta” balas preman botak.“3 juta?” tanya Al.
“Ah jangan terima uang dari pria ini! Biar wanita ini melunasi hutangnya!” ucap preman botak.
“Kenapa saya ngga boleh bayar hutang wanita ini?” tanya Al.“Halah bacot lu!” seru preman di belakang Aldebaran. Preman itu langsung menyodorkan pistol dan menembak Aldebaran dari belakang.
"Dorr!"
Aldebaran tertembak di bagian punggungnya. Pria itu terbungkuk namun berusaha tetap berdiri. Wanita yang memiliki hutang dengan 3 preman itu panik melihat Aldebaran tertembak. Ketiga preman itu berlari meninggalkan Aldebaran dan wanita itu.
“Pak! Bapak gapapa?!” tanya wanita itu panik.
“Say-saya gapapa.. Kamu ambil u-ang di... Di dompet saya, k-ka-kamu bayar hu-tang kamu” ucap Aldebaran terbata-bata karena kesakitan. Mulutnya terasa kaku akan sakit yang luar biasa di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER : ALADIN [END]
Short StoryKisah Aldebaran Putra Alfahri yang mencintai wanita bernama Andini Putri Lesmana. Aldebaran adalah seorang anak konglomerat yang memiliki banyak perusahaan jam tangan di Asia Tenggara. Sedangkan Andin adalah anak dari pengusaha Coffeeshop dan restor...