Part 41

2.5K 269 29
                                    

Pagi harinya, Andin ditelepon oleh Nayla sekretarisnya untuk datang ke Maharatu karena ada meeting dengan perusahaan kosmetik lain.

Andin sudah bersiap dan menunggu sang suami di ruang tamu. Tak lama, pria berbadan atletis itu tiba di ruang tamu.

"Yuk" ucap pria itu.
"Iya mas" balas Andin.

Aldebaran menggandeng tangan Andin dan berjalan menuju halaman rumah. Pria itu membukakan pintu untuk sang istri dan langsung berangkat menuju Maharatu.

Sesampainya disana, Andin berpamitan kepada sang suami.

"Mas aku turun ya" ucap Andin.
"Iya nanti saya jemput ya" ucap Al.

Andin hanya mengangguk pelan, "Iya" sambungnya.

Tak lupa, wanita itu mencium tangan sang suami sebagai tanda meminta restu sang suami.

"Semangat ya" ucap Al.
"Iya mas, kamu juga ya" balas Andin.

Aldebaran tersenyum seraya mengangguk.

"Assalamualaikum" ucap Andin.
"Waalaikumsalam" balas Al.

Andin keluar mobil dan langsung masuk ke kantornya. Sesaat setelah itu, Aldebaran melihat Faisal dari kaca spion.

"Itu Faisal, ngapain lagi dia" ucap Al.

Al segera turun dan berjalan menemui pria yang sudah menyakiti istrinya.

"Mau ngapain kamu hah?!" pekik Aldebaran.
"Ck, gue cuma mau ke kantor Andin, mau mastiin dia udah terima permintaan maaf gue.. Kenapa?!" tanya Faisal.

"Kamu memaksa Andin agar memaafkan kamu kan? Hei, denger ya, Andin.. Ga akan maafin kamu, sebagai orang yang sudah menyakiti dan membuat dia trauma menjalin hubungan dengan pria lain" jelas Al.

"Hei, semua orang bisa berubah.. Mengubah perilakunya, emang.. Dulu gue nyakitin Andin, tapi gue berusaha berubah. Setiap manusia, pasti diberikan kesempatan untuk mengubah masa lalunya" ucap Faisal.

Aldebaran maju satu langkah ke depan Faisal. Pria itu mengangkat tangannya dan berhasil menampar Faisal.

Sebuah tamparan keras Aldebaran mendarat sempurna di pipi Faisal hingga meninggalkan bekas berwarna merah. Pria dengan kalung melingkar di lehernya itu memegangi bekas tamparan dari suami Andin itu.

"Ini akibat kalau kamu maksa Andin.. Inget, jangan pernah paksa istri saya!" tegas Al.

Faisal terus memegangi bekas tamparan keras di wajahnya. Pria itu tak peduli dengan ucapan Aldebaran.

Aldebaran meninggalkan Faisal sendirian disana. Dia kembali masuk ke mobilnya.

"Pokoknya, gue harus minta maaf, dan buat Andin maafin gue.." ucap Faisal dalam hati

===

Beberapa hari ini, Faisal sering mengirimi Andin, entah itu makanan atau sebuah buket bunga. Tak lupa dengan ucapan 'maaf' nya. Namun Andin tak pernah menceritakannya kepada sang suami. Dia selalu membuang pemberian Faisal di tempat sampah.

Siang ini, Aldebaran dan Andin hendak membawa bayi kecil mereka imunisasi. Imunisasi DPT pada usia 3 bulan.

Aldebaran membuka pintu mobil dan keluar dengan membawa payung yang tergulung. Saat dia sudah diluar mobil, pria itu membuka payung berwarna kuning itu dan segera membukakan pintu untuk Andin.

Al memayungi Andin yang menggendong Arthur ke tempat imunisasi. Mereka berjalan beriringan.

"Kenapa pake dipayung" ucap Andin.

Tanpa tunggu lama, Aldebaran memotong pembicaraan Andin.

"Biar ga panas.." ucap Al.
"Yaudah iya, terserah kamu" ucap Andin.

FOREVER : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang