Part 49

2.2K 268 26
                                    

Aldebaran pun mengabari Roy dan Rendy untuk datang ke lokasi yang sudah dikirimnya. Dia berpikir, apakah dia perlu melawan Tessa untuk keluar?

"Gue ga boleh gegabah, kalau gue lawan Tessa sendirian, anak buahnya pasti bakal masuk dan nyerang gue lagi, gue bakal lebih lama disini" batin Al.

"Oiya Al, aku mau siapin dulu semuanya.. Trus mau bikinin kamu minum" ucap Tessa.

Aldebaran tak menghiraukan itu, dia justru menggigit bibirnya untuk memikirkan cara keluar teraman.

Tessa berjalan ke sebuah meja tepat di bawah TV yang menempel di dinding, dia membuatkan Aldebaran segelas teh manis. Dia mengaduknya pelan, sambil bernyanyi.

Cinta satu malam, oh indahnya
Cinta satu malam buatku melayang
Walau satu malam akan, slalu ku kenang

Aldebaran terus menunggu kabar dari Roy dan Rendy. Tak seorangpun diantara mereka yang sudah membaca chat dari pria ini, bahkan Andin sekalipun.

Tessa selesai membuatkan teh, dia berjalan membawa 2 gelas kecil itu. Satu gelas untuknya, dan satu untuk Al. Dia memberikannya kepada Aldebaran. "Nih, minum dulu.." ucap Tessa.

Aldebaran menatap tajam wanita itu, dia mencurigai wanita keji itu.

"Kayaknya tadi gue liat Tessa masukin benda lain ke teh ini, bukan gula.. Tapi apa ya" batin Al menatap teh dengan uap yang masih panas itu.

"Oya, kamu ngga siap-siap gitu? Mungkin pakai, tanktop, supaya kamu lebih menggoda" ucap Aldebaran memancing Tessa.

"Hmm bener juga.. Ternyata kau pintar membuat suasana menjadi nyaman ya wahai Aldebaran" ucap Tessa.

Aldebaran tersenyum kecil, "Saya tunggu kamu, disini" ucap Al.

"Baik kalau gitu, aku akan pakai tanktop yang lebih menggoda, berwarna merah" ucap Tessa.
"Silahkan.." ucap Al.

Tessa berjalan ke kamar mandi. Aldebaran celingak-celinguk memastikan perempuan itu sudah berada di kamar mandi. Saat sudah yakin, pria itu bangkit dan melihat ke meja tempat Tessa membuat teh. Dan benar saja, ditemukan sebuah kemasan obat tidur dosis tinggi.

Aldebaran sudah menduga itu, "Tak semudah itu" batinnya. Dia menukarkan gelas teh miliknya dengan gelas teh milik Tessa.

"Kau yang akan merasakan efek obat itu Sa.." batin Al.

---

Di rumah, Roy baru saja selesai mandi. Yaa pria itu memang memiliki kebiasaan mandi siang dan hanya sekali sehari. Jorok, mungkin itu yang bisa menggambarkan Roy sekarang.

Dengan handuk menutupi setengah tubuhnya, dia berjalan ke tempat tidur.

"Si Kevin udah bales WA gue belum ya?" tanya pria itu meraih ponselnya.

"Eh? Al ngechat apa nih?"

---

Chats

Al🦁
Roy tolongin gue, gue dijebak sama Tessa.. Cewek berandalan di SMA yang pernah gue ceritain ke elo, dia ngejebak gue di kamar, dia mau macem-macem sama gue.. Lo kesini ya, tolongin gue keluar, gue udah kabarin Rendy juga

FOREVER : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang