Part 10

3.9K 280 45
                                    

VOTE!


Aldebaran terbangun dari tidurnya. Kini saat dirinya terbangun, yang pertama dilihat adalah Andin, istrinya.

"Ohh sayang.. Cape banget ya?" tanya Andin.
"Yah, lumayan" ucap Al.
"Aku kira deket dari bandara ke hotelnya. Ternyata lumayan jauh juga ya" ucap Al.
"Lumayan lah, sejam dari bandara" ucap Andin.

"Oiya, kita belum ngabarin Mama" ucap Andin.
"Yaudah sana kamu telepon" ucap Al.

Andin meraih ponsel yang berada di meja dan menelepon mertuanya.

On call
"Assalamualaikum maa
"Waalaikumsalam, Andin.. Udah sampe?"
"Udah ma, maaf baru ngabarin mama. Soalnya tadi kecapekan" 
"Gapapa sayang.. Yaudah have a good rest ya sayang"
"Kalian baik-baik yaa.. Pokoknya kata Papa, pulang bawa cucu"
"Yaudah maa.. Assalamualaikum" 
"Waalaikumsalam" 
Off call

"Apa kata mamah?" tanya Al.
"Mama nyuruh kita istirahat" ucap Andin.
"Oh" balas Al sambil tersenyum tipis.

"Kenapa senyum gitu?" tanya Andin.
"Gapapa" ucap Al.

"Kita turun ke pantai yuk sayang" ucap Andin.
"Gajadi berenang?" tanya Al.
"Gausah deh, besok aja. Pantai nya bagus tuh banyak batunya" ucap Andin.
"Yaudah"
"Aku cuci muka dulu bentar" ucap Al.

Al beranjak dari kasur menuju ke kamar mandi. Andin menunggu sambil bermain ponsel. Aldebaran keluar dengan menggunakan celana pendek dan kemeja pantai.

"Udah Ndin" ucap Al.
"Yukk" ucap Andin menarik tangan suaminya.

Al dan Andin keluar dan berjalan kaki menuju pantai. Tak sampai 15 menit, mereka sudah tiba di pantai. Aldebaran menarik tangan Andin dan berjalan menyusuri pinggir pantai. Andin menikmati angin sepoi-sepoi yang mengibaskan rambut panjang nan hitamnya.

Mereka berjalan dan sesekali merasakan kehangatan air laut di tangan mereka. Al juga mencicipi rasa air laut disana.

"Mmm asinnn" ucap Al memejamkan matanya saat mencicipi.
"Namanya juga air laut masss, ngapain dicoba sih?" ucap Andin.
"Gapapa, penasaran aja" ucap Al.
"Aneh-aneh aja kamu" ucap Andin.

"Pasirnya putih ya mas" ucap Andin.
"Iyaa, aku kira pasirnya item kayak" ucapan Al terpotong.
"Kayak kamu?" tanya Andin.
"Hmm, bukan... Ya emang aku item, tapi kamu suka kan?" tanya Al.
"Iyaaa" balas Andin.

"Batunya juga tuh mas, bagus banget" ucap Andin.
"MasyaAllah ya.. Allah menciptakan nya dengan sangat sempurna" ucap Al.

Mereka juga bersantai duduk di kursi pantai sambil memandangi langit cerah dan bebatuan yang ada. Andin menarik tangan sang suami dan tidak melepaskannya. Dia ingin berpegangan dengan Al terus-menerus.

 Dia ingin berpegangan dengan Al terus-menerus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FOREVER : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang