Part 50

5.1K 334 50
                                    

Masih nungguin cerita ini ngga sih? Maaf ya, lama, hari ini aku up karena lagi seneng nilai rapot aku memuaskan.. Semoga kalian juga yaaa

Oke langsung aja..

---

Malam hari, Al duduk di sebelah Andin sambil menatap layar biru ponselnya.

"Liatin apa sih mas?" tanya Andin.
"Oh, ini Rendy, saya suruh dia lapor polisi soal Tessa.. Katanya udah tadi" ucap Al.

"Kamu lapor polisi?" tanya Andin.
"Iya, yaa mudah-mudahan dia bisa jera lah" ucap Al.
"Tapi kasian sih sama dia, setelah berbagai kasus menimpa dia, orang tuanya bercerai.. Pasti dia terpuruk banget pas itu" ucap Andin.

"Itu pasti Ndin, tapi apa yang dia lakukan jauh lebih buruk" ucap Al.
"Iya sih mas" ucap Andin.
"Dia tuh dari dulu ngga ada tampang-tampang cewek keji" ucap Al.

"Oya?" tanya Andin.
"Iya, karna dia OSIS di sekolah, jadi terlihat baik" ucap Al.

"Iya sih mas, kita emang harus hati-hati.. Gaboleh salah pilih" ucap Andin.

Andin menggenggam erat tangan Al, "Udah, tidur sana mas, besok kesiangan loh.." ucapnya.

Aldebaran menggeser duduknya mendekati Andin, dan membisikinya sesuatu yang membuat Andin keheranan.

"Mau ngga?" tanya Al.

Andin mengangguk pelan, dia tau maksud sang suami yang merindukannya apalagi setelah kejadian Tessa tadi.

Aldebaran segera memeluk sang istri, dan memberi Andin kecupan hangat di bibirnya. Hangat dan manis, suasana yang tak didapat Aldebaran dengan wanita lain manapun di dunia ini.

Perlahan masing-masing di antara mereka menanggalkan pakaian mereka, sampai terlihat full naked. Saat wanita cantik itu berada di bawah tubuh sang suami, tangan Andin pun meraba benda besar nan panjang milik Aldebaran. Sehingga membuat pria itu seketika melayang.

Pria kekar itupun menciumi banyak titik di tubuh Andin dan menyesap kuat benda yang selama ini menjadi nutrisi Arthur. Hembusan nafas kencang pun dirasakan oleh Andin saat pria itu menyesapnya.

Andin merasakan rasa sakit akibat sang suami menggigit. Beberapa kali dia berucap kepada Al supaya lebih perlahan. Aldebaran hanya mengangguk, tapi masih dengan tenaga penuh nya, menyesap kuat benda kecil coklat itu.

Ibu dari Arthur ini terus melayani suaminya malam itu, sampai dia lelah sekalipun. Al mulai merasakan ketegangan dari kepemilikannya.

Dia mulai memainkan permainan, memasukkan benda itu ke dalam rahim Andin. Dalam beberapa saat, Andin mulai merasakan kehangatan.

Al merasakan sensasinya, wajahnya pun tampak seperti orang yang baru saja selesai mabuk-mabukan.

30 menit berlalu, Andin yang mulai kewalahan serta mengantuk, dia menyelesaikan permainan indah malam itu. Setelah permainan selesai, mereka bangkit dan membersihkan diri sebelum tidur.

===

Pagi yang cerah, mentari menyinari bumi penuh semangat. Belum sampai pukul 9, matahari sudah bersinar terang. Wanita cantik berambut pendek baru saja selesai memandikan bayi kecil pagi itu. Dia memakaikan pakaian kepada Arthur disaat bayi itu mulai tengkurap kesana kemari.

Perkembangan yang sangat baik terlihat dari putra kecil Aldebaran yang lahir hampir 5 bulan lalu. Pria itu tengah menghadap ke cermin, menata rambutnya, serta merapihkan jas nya.

Dia lalu menoleh ke belakang disaat Andin menurunkan bayi kecil yang hendak turun ke lantai dan memainkan mainannya.

"Haii anak Papa, kok di lantai sih dingin nakk" ucap Al.
"Grasak-grusuk di box tadi, pas aku angkat mau turun disini" ucap Andin.
"Oohh main ya" ucap Al saat Arthur tiba-tiba tengkurap.

FOREVER : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang