WARBIN 56 | MUSIBAH 2

120 29 4
                                    

Hari senin tidak akan lepas dari upacara bendera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari senin tidak akan lepas dari upacara bendera. Apalagi cuaca panas tidak menghalangi para guru untuk melaksanakan salah satu bentuk bela negara.

Hampir setiap siswa di Indonesia pasti mengeluhkan upacara yang satu ini. Sepertinya segala bentuk yang di lakukan di luar ruangan dengan aturan tidak akan suka.

Mungkin jika ada yang benar-benar semangat tak lain dan tak bukan para petugas upacara anak kelas sepuluh. Pertama kali menjadi petugas upacara yang latihannya bisa berkali-kali dalam seminggu.

SMA Negeri 1 Sentaurus Jakarta tengah di rudung kebahagiaan. Setelah perjuangan dan penantian akhirnya mereka bisa membawa pulang medali emas OSN bidang fisika.

Para guru dan siswa semangat mengikuti upacara kali ini apalagi sekolah akan mengadakan syukuran.

"Ini pertama kalinya sekolah kita mendapatkan medali emas OSN bidang fisika. Kita semua apresiasi sebesar-besarnya untuk  Azalea Myesha Fairuz dari dua belas IPA dua yang sudah mengharumkan sekolah kita ini."

Pidato kepala sekolah di sambut gemuruh tepuk tangan. Mereka semua ikut bangga memakai almamater yang terpasang di lengan kiri. Apalagi olimpiade tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial.

"Tentunya itu semua di dapat dari kerja keras, semangat, dan doa yang selama ini Azalea lakukan. Kami benar-benar merasa bangga pada Azalea. Sayang sekali Azalea berhalangan hadir untuk menerima hadiah dan tanda terima kasih dari pihak sekolah."

Para siswa mendengarkan apa yang tengah di sampaikan kepala sekolah.

"Kita tidak pernah tahu musibah yang akan datang. Kemarin bapak mendapat kabar Ibu dari Azalea menjadi korban tabrak lari dan keadaannya saat ini masih kritis. Kita doakan semoga Ibu Azalea lekas pulih, lekas membaik hingga Azalea bisa kembali berkumpul bersama kita semua. Dan semoga polisi cepat menangani kasus ini hingga tuntas."

"Menurut kepercayaan dan agama masing-masing, berdo'a mulai ...."

Serentak semuanya menunduk. Memanjatkan doa untuk salah satu teman, rekan, kakak kelas, dan anak didik. Mereka jelas terkejut dengan kabar ini.

Harusnya Azel ada di sini hari ini. Menyampaikan sepatah dua patah kepulangannya dari Manado dan mendapat penghargaan dari pihak sekolah. Bercengkrama bersama teman-temannya.

(╥ω╥')

Hampir seharian Akhtar menemani Azel di rumah sakit. Pagi ini Akhtar menyempatkan pulang ke rumah terlebih dahulu untuk membersihkan diri dan kembali menemani Azel.

Sebelum ospek berlangsung dan kehidupan mahasiswa di mulai. Akhtar ingin memanfaatkan waktu untuk menjadi support system pacarnya.

Rumah besar seluas dua ribu meter  persegi itu selalu nampak sepi. Ya mau ramai bagaimanapun jika penghuni utamanya hanya empat orang tetap akan sepi. Para asisten rumah tangga berdiam di paviliun belakang rumah setelah pekerjaannya selesai.

The Strait of GibraltarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang