Vote, comment, and share if you want
Follow (at) goresan_hasna
Spoiler next part check instagram aku 😉
Happy reading 📖
Jam istirahat pertama baru saja selesai tetapi koridor masih terlihat ramai. Apalagi di Lapangan para siswa asik bermain futsal tanpa pakaian olahraga sontak saja tindakannya mengundang amukan kesiswaan lewat pengeras suara yang berbunyi nyaring, mengabsen tiap kelas untuk segera masuk ke kelas masing-masing.
Semakin memerintah, justru mereka semakin asik bermain futsal. Seolah kemarahan guru kesiswaan di anggap angin lalu oleh mereka.
Dari lantai dua Azel melihat teman sekelasnya, Rio dan Ray si kembar beda ibu dan bapak. Kedua laki-laki itu dari kelas sepuluh hingga kelas sebelas selalu terlihat bersama padahal keduanya mengaku tidak ada ikatan darah darimanapun.
Satu hal yang membuat para siswi betah berdiri di koridor kelas masing-masing dengan tujuan menatap ikonik SMA mereka yang tengah menggiring bola menuju gawang lawan. Ghaisan Alfariz.
Azel yakin tiap sekolah ada salah satu yang menjadi pusat perhatian atau kumpulan siswa yang membuat mata tahan menatapnya berapa lamapun. SMA ini memang tidak seperti SMA Zenith yang rata-rata siswanya berwajah tampan dan rupawan, sudah tidak asing lagi jika berseliweran kesana-kemari. Seolah spesies cowok ganteng sudah biasa ada di sana.
Ghaisan tidak tampan, kulitnya pun tidak seputih aktor Korea, rambutnya berponi, dan yang paling menarik adalah selalu terlihat manis jika sudah tersenyum dan tertawa yang memperlihatkan lesung pipi di salah satu pipinya dengan matanya yang menyipit. So cute!
Jujur saja Ghaisan merupakan salah satu kriteria lelaki yang Azel inginkan di masa depan.
Ini salah satu fotonya ketika menjuarai futsal mewakili SMA mereka.
Azel kembali memasuki Perpustakaan yang cukup sepi setelah para siswa kembali ke kelas masing-masing diiringi sorakan kecewa.
Minggu ini memang tidak ada KBM tetapi para siswa di wajibkan sekolah untuk mengisi daftar hadir dan mengantisipasi terjadinya remedial dadakan yang memang selalu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strait of Gibraltar
Teen Fiction"Lo gak mau jadi pacar gue?" "Gak! Resiko punya pacar ganteng itu banyak. Gak enak jadi ceweknya." "Satu, kapan aja bisa di selingkuhin." Azel mengacungkan jari telunjuknya. Menatap Akhtar lekat. "Dua, kemana-mana pasti di lirik cewek." "Tiga, pelua...