TSOG 33 | MENGALAH

282 37 2
                                    

Votenya jangan lupa

Happy Reading...

Hari senin pagi menjadi hari paling sibuk diantara hari lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari senin pagi menjadi hari paling sibuk diantara hari lain. Apalagi jika bukan upacara bendera. Dari pukul setengah tujuh guru BP dan dua orang pengurus OSIS sudah berjejer rapi di gerbang depan Zenith.

"CEPAT MASUK! GAK USAH NONGKRONG-NONGKRONG!"

Melihat ketiga murid yang tidak menggubris perintahnya. Dengan mata melotot dan keringat yang membanjiri kening di khiasi bedak yang hampir luntur. Teriakannya kembali terdengar.

"AKHTAR! ELVIN! GABRIEL!"

Murid teladan sudah ketar-ketir jika guru marah. Berbeda dengan tiga siswa yang cukup bebal. Ketiganya malah berjalan biasa saja menghampiri Bu Sukmiati yang sudah melotot dan berkacak pinggang.

"Bu jangan marah-marah mulu. Masih pagi. Tuh bedak ibu udah luntur aja," tutur Elvin kurang ajar. Matanya dengan lekat mengamati biji keringat pada kening.

"Kalian lagi, kalian lagi. Kalo udah dateng langsung masuk. Kebiasaan nongkrong di parkiran. Mau jadi tukang parkir?!"

"Bu kita kayak kekurangan duit aja jadi tukang parkir dadakan. Kita bertiga itu menjunjung tinggi solidaritas. Bukan tanpa alasan kita nongkrong di Parkiran. Harusnya ibu bangga dong punya murid kayak saya," ujar Gabriel di akhiri senyum lebar.

"Temen kamu anak TK sampe di tungguin segala?! Dia udah gede. Sudah sana masuk! Mau di hukum jadi pemimpin upacara hah?!"

"Si ibu baperan ih kayak si dia. Becanda kali, Bu," balas Elvin. Mereka bergantian menyalami Bu Sukmiati dan mulai masuk koridor menuju kelas.

"TOPI DAN JAS DI PAKE!"

Kompak ketiganya memakai jas yang hanya di gantungkan di bahu. Dengan dongkol Gabriel bergumam, "Si Bu Suk bawelnya ngalahin emak gue."

"Kualat lo ngatain ibu-ibu."

"Lo belum pernah ngerasain ya di sen kiri tapi beloknya ke kanan? Cobain deh rasanya anjim banget."

Gabriel melirik sekilas Elvin yang berada di sebelah kirinya. Tanpa memperdulikan. Ia melirik Akhtar yang berada di sebelah kanan. "Gimana Thar? Kita langsung upacara aja nih?"

Akhtar mengangguk. "Eezar gak masuk kayaknya. Gue udah chat dia tapi ceklis satu."

"Lagian lo berdua aneh. Cewek disini banyak, di luar juga gak kalah banyak. Kenapa harus suka sama satu cewek," tutur Elvin setelah menyimpan tas di bangku belakang Akhtar.

"Masalah hati gak ada yang tahu lah," terang Gabriel.

"THAR, MAU KEMANA LO?"

"EH ANJIR KOK GUE DI TINGGAL SENDIRI."

The Strait of GibraltarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang