Vote dari kalian berarti banyak buatku.
Makin banyak vote dan komen makin semangat dan rajin update. Gaskeun!
Di kasih photo Akhtar dulu kali ya biar semangat. Pangeran Shaqers nih, senggol dong!
Yang belum vote, masih gue liatin.
~ Akhtar Rasendria ShaquilleAkhtar melirik Elvin yang sudah rebahan di atas kursi pewe miliknya.
Di pojok ruangan dekat jendela ada Gabriel dan salah satu adik kelas sedang bermain catur. Yang lainnya sibuk mabar dan rebahan seperti yang di lakukan Elvin.
Warung bini itu warung makan dan menjual makanan ringan. Warung milik bu Marni sudah seperti Warung khusus laki-laki yang jarang sekali ada gadis seumuran mereka yang belanja disini. Mungkin malu karena di kelilingi cowok-cowok ganteng. Padahal mereka fine-fine saja jika ada pembeli. Toh mereka disini cuma numpang.
Asap mengepul dari semangkok mie goreng dengan telor ceplok di atasnya. Melilitkan mienya dengan garpu dan mulai menikmati makan siang yang sudah terlewat satu jam lalu.
"Tar, gimana liburan?" Fergie menatap Akhtar yang berjarak dua orang di sampingnya.
"Yang di izinin ikut berapa orang?" Akhtar balik bertanya menatap teman-temannya sekilas lalu kembali melahap mie-nya.
"Hampir semua ya, kan?" Fergie menatap satu persatu orang yang ada disini. Semua yang sadar mengangguk.
"Gue gak tahu mau kemana? Ada saran?"
"Agak lamaan ye Tar, mau minggat gue dari rumah," sahut Gabriel di sela-sela bermain catur.
Sahutan Gabriel di sambut oleh pria yang senasib dengannya. "Bener nih, gue aja kabur kesini gara-gara gak mau gue di ceramahin."
"Diving yuk ke Labuan Bajo."
"Gue pengen muncak deh," sahut Ghifar yang masih duduk di bangku kelas sebelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Strait of Gibraltar
Teen Fiction"Lo gak mau jadi pacar gue?" "Gak! Resiko punya pacar ganteng itu banyak. Gak enak jadi ceweknya." "Satu, kapan aja bisa di selingkuhin." Azel mengacungkan jari telunjuknya. Menatap Akhtar lekat. "Dua, kemana-mana pasti di lirik cewek." "Tiga, pelua...