just friends?

474 59 0
                                    

Johnny dan Theo masuk ke ruang perawatan Jeffry, tapi mereka tidak dapat menemukan Tama disana dan hanya ada Ibunda Jeffry disana.

"Who is he, Johnny?" Jung Taeyeon mulai bersuara, ia menunjuk ke arah Theo dan berbicara dengan bahasa Inggris.

"Aaa, he's my friend" Jawab Johnny dengan santai.

"Ahh, I don't think so. You guys are too affectionate to be just friends, look you even put your arm around his waist" Jung Taeyeon kembali menegaskan perkataannya, karena dari yang ia lihat memanglah seperti itu.

"i might be his boyfriend? he's too attractive to just be a friend" Theo menjawab pekerkataan wanita cantik didepannya itu.

Dan mereka bertiga tertawa karena ucapan Theo, seketika melupakan bahwa Tama tidak ada di sana.

"By the way, Apakah nyonya tidak menemukan seorang lelaki disini tadi?" Johnny mulai mengalihkan pembicaraan mereka, karena sudah setengah jam lebih Tama tak kunjung datang.

"Ada, saya sudah usir dia. Dialah penyebab Jeffy menjadi seperti ini! saya sudah jaga baik baik Jeffy dia seenaknya saja" Taeyeon menyilangkan tanganya di depan dadanya, ia melihat kearah tubuh Jeffry yang masih belum sadarkan diri.

Theo mendengar perkataan Jung Taeyeon ia merasa kesal! sangat kesal tapi ia mencoba mengendalikan diri agar ia tidak memperparah kondisi yang ada.

"Jo, keluar dulu sebentar" Theo berbicara dengan nada berbisik agar Taeyeon tidak dapat mendengarnya.

Mereka berdua pergi ke lorong rumah sakit yang saat itu sedang sepi karena itu lorong VVIP, Theo sangat khawatir saat ini.

"John, Tama dimana? coba telepon dia biar gue telepon anak buahnya" Ucap Theo, ia mencoba menghubungi Felix namun nihil. Tama tidak menghubungi Felix ataupun Yera.

"Gimana John? diangkat?" Johnny hanya menggelengkan kepalanya, ia ikut terbawa perasaan karena melihat Theo yang panik bukan main mengenai keadaan Tama.

"Theo! tenang, tarik nafas pelan pelan terus buang pelan pelan" Johnny mengusap pelan punggung Theo yang dari tadi terus menerus mencoba untuk menghubungi Tama.

"Tapi John, Tama kemana?? gue gabisa kaya gini kalo dia kenapa kenapa gima- umphhhh!!" Theo belum sempat menyelesaikan perkataannya tetapi bibirnya sudah di tawan oleh Johnny.

Johnny melepaskan tautannya, ia menatap mata Theo lekat.

"Relax, Ok? he will be fine! trust me. I'm sure he will come. Tenangkan dirimu, kau yang lebih mengenal Tama bukan? aku yakin ia sedang merencanakan sesuatu" Johnny memeluk tubuh Theo, ia berusaha untuk membuat Theo tenang.

"Gue takut John, dia satu satunya keluarga gue disini. Kalo sampai ada sesuatu yang menimpa Tama gue bakal bilang apa sama ayahnya?" Theo mulai terisak, Tama sudah seperti belahan jiwa Theo jadi wajar saja jika ia bersikap seperti itu.

"Gue tau rasanya, gue juga cuma sebagai penjaga Jeffry disini. Sakit memang selalu menjadi penjaga orang lain" Ucapan Johnny memang benar adanya, Theo dan Johnny hanyalah seorang "guardian Angel" untuk Tama dan Jeffry.

Tapi jika bukan karena Tama dan Jeffry Theo dan Johnny juga tak akan pernah bertemu bukan?

"Jo, kita ini apa?" Theo melepaskan pelukannya dan menatap mata Johnny yang jauh lebih tinggi darinya.

"Maksudnya?" Johnny mengembalikan pertanyaan yang Theo ajukan padanya.

"Maksudnya kita ini apa? kita udah tidur bareng, walaupun ya cuma tidur doang si tapi lu tadi nyium gue dan ga mungkin kan kita cuma sebatas "teman" gaada teman yang kaya gini John" Theo menjelaskan semuanya, padahal selama ini ia yang berkata tak ingin menjalin hubungan serius.

"Tapi, kan lu sendiri yang menolak gue hampir tiga kali? alasannya lu gamau punya hubungan serius sama gue” Jawaban dari Johnny berhasil membungkam mulut Theo dengan sempurna.

Lelaki itu diam seribu bahasa karena jawaban Johnny, karena kenyataannya memang ia yang menolak Johnny selama ini.

"Ta- tapi kan, yaudah lah terserah lo aja" Theo berniat untuk meninggalkan Johnny disana tapi.

Cupp~

"Lo punya gue, udah gausa mikirin kita ini apa karena lo cuma punya gue titik. Mendingan kita fokus sama kesehatan Jeffry dan terus cari Tama oke?" Perkataan Johnny hanya dibalas anggukan kepala dari Theo.

"Ingat, hubungan kita akan lebih sulit jadi gue harap lu siapin diri lu" Ucap Theo, ia meninggalkan Johnny di lorong itu. Ia harus mencari adiknya itu.

Mau bagaimanapun Tama adalah tanggung jawab Theo, se berkuasa apapun Tama Theo tetap harus menjaganya. Begitu juga dengan Johnny, ia bertanggung jawab atas nyawa Jeffry.













































A.s

jujur aneh ga si? :(

beberapa part ttg Johnny Theo  dulu ya, Tama sama Jeffry nanti dulu kkk

beberapa part ttg Johnny Theo  dulu ya, Tama sama Jeffry nanti dulu kkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 𝐂 𝐀 𝐍 𝐃 𝐘 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang